Presiden: Mengedarkan Vaksin Palsu Itu Kejahatan Luar Biasa

Reporter

Selasa, 28 Juni 2016 20:42 WIB

Contoh vaksin palsu yang disita polisi, 23 Juni 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo menyatakan telah meminta Menteri Kesehatan dan Kapolri untuk mengusut tuntas perkara vaksin palsu itu. Kasus peredaran vaksin palsu itu harus ditelusuri serius karena merupakan kejahatan luar biasa.

"Itu sudah berjalan sangat lama, 13 tahun, dan merupakan kejahatan luar biasa," ujar Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Bogor, Selasa, 28 Juni 2016.

Hingga saat ini, kepolisian telah berhasil mengamankan setidaknya 16 pelaku penyebaran vaksin palsu. Pada penangkapan terakhir Senin malam lalu, polisi menciduk satu tersangka selaku distributor dengan inisial R.

Apabila dirinci, ke-16 orang tersangka itu terdiri atas 2 orang pengumpul botol, 6 orang produsen, 5 orang distributor, 2 orang penjual, dan 1 orang pencetak. Pengumpul botol berinisial I dan S. Produsen berinisial N, S, I, R, H, dan AP. Sedangkan distributor berinisial R, S, M, dan P, serta T. Terakhir, penjual dan pencetak vaksin berinisial F, AM, serta S.

Adapun terungkapnya kasus vaksin palsu itu bermula dari adanya keluhan masyarakat pada Mei lalu perihal anak mereka yang tetap sakit meski sudah divaksin. Berbekal laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan mulai dari Bekasi hingga Jakarta Timur.

Presiden Joko Widodo mengatakan dia telah menginstruksikan Menteri Kesehatan dan Kapolri untuk membongkar jaringan pengedar vaksin palsu tersebut. Membongkar berarti menangkap mulai dari produsen, pencetak, pengedar, pemasaran, hingga penjual.

Menurut Presiden Joko Widodo, jika perkara ini tidak ditangani serius, bisa berdampak buruk bagi sumber daya manusia Indonesia ke depannya. Oleh karena itu, lanjut ia, hukuman berat juga harus diaplikasikan agar kejadian ini tidak terulang. "Kepada semuanya (hukuman berat diberikan)," ujarnya tegas.

Ditanyai apakah hukuman berat itu termasuk hukuman mati mengingat dia menyamakan kejahatan ini dengan kejahatan narkotika, Presiden Joko Widodo enggan menjawab. Ia hanya mengatakan akan mengungkap detail perkara itu begitu mendapat laporan dari Kapolri maupun Menkes.

"Urus dulu yang ini, rampungkan dulu. Begitu saya sudah dilaporkan, akan saya sampaikan," ujar Presiden Joko Widodo mengakhiri.

ISTMAN M.P.








Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

7 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

8 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

9 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

10 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya