Rob Mengganas, Ikan Bandeng Lepas ke Laut  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 28 Juni 2016 15:30 WIB

Sepasang suami istri berdoa di makam yang terendam rob di Kampung Tambakrejo, Semarang Utara, 2 Juni 2016. Sejumlah makan di kawasan ini terendam banjir air laut yang juga merendam Jalur Pantura Semarang hingga ketinggian satu meter. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Tingginya limpasan air laut ke daratan (rob) yang terjadi dalam beberapa hari ini mengakibatkan petani tambak di beberapa wilayah pantai utara Jawa Tengah rugi. Tambak milik petani, terutama yang ada di dekat laut, diterjang rob.

Arif Hidayat, pemilik tambak di Tayu, Kabupaten Pati, menyatakan tambak miliknya rusak karena pematangnya terkena terjangan ombak dari laut. “Kalau sudah seperti itu, ikan yang ada di tambak hilang. Ikan ikut lari ke laut” kata Arif Hidayat, Selasa, 28 Juni 2016.

Arif belum menghitung kerugian yang diderita akibat tingginya limpasan air laut ke daratan. Sebab, masing-masing tambak digunakan untuk merawat ikan bandeng yang umurnya berbeda-beda. “Ada yang sudah sempat mau dipanen, tapi ikannya lari akibat rob,” tuturnya.

Sebab, rob datang sewaktu-waktu, tanpa bisa diantisipasi. Rata-rata para petambak di Tayu menggunakan tambak untuk menanam ikan jenis ikan bandeng.

Petambak di daerah Demak juga mengeluh karena tambaknya diterjang rob. Badrut, petani tambak di Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, menyatakan rob tahun ini sangat tinggi dibandingkan rob tahun-tahun sebelumnya. “Rob membuat benih ikan yang sudah ditebar hilang,” kata Badrut.

Bahkan, menurut Badrut, tambak-tambak milik warga yang ada di dekat laut hilang. tambak yang tadinya ditanggul warga jebol sehingga menyatu dengan laut.

Badrut menambahkan, rob itu datang sewaktu-waktu. Bahkan, rob juga sewaktu-waktu menggenang ke permukiman warga. Akibatnya, infrastruktur jalan desa rusak.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Riyono menyatakan selama ini pemerintah tak bisa menyelesaikan persoalan rob. “Secara teori ilmu kelautan, belum ada strategi yang bisa menyelesaikan persoalan rob,” kata anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah ini. Padahal, kata Riyono, dampak rob sangat besar, tak hanya bagi nelayan dan petambak. Rob juga menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Kaligawe, Semarang.

Beberapa masalah sanitasi, potensi penyakit kulit, dan hal-hal yang mempersulit nelayan melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan ikan serta tambat kapal juga muncul akibat rob.

Riyono mendesak pemerintah melindungi nelayan dan petambak. Saat ini, DPRD Provinsi Jawa Tengah sedang menyiapkan rancangan peraturan daerah perlindungan nelayan.

ROFIUDDIN


Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya