Kementerian Kesehatan Siapkan Vaksin Dasar  

Reporter

Selasa, 28 Juni 2016 14:58 WIB

Petugas Dinas Kesehatan Makassar menunjukkan sejumlah cairan Vaksin yang asli saat menggelar sidak di Rumah Sakit Anak di Makassar, Sulawesi Selatan, 28 Juni 2016. Inspeksi mendadak tersebut digelar sebagai langkah antisipasi beredarnya vaksin palsu. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan akan mempercepat pemberian vaksin dasar di daerah-daerah yang diduga menjadi tempat peredaran vaksin palsu. Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan Kementerian Kesehatan akan mengambil alih langsung dan memberikan imunisasi dasar kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami tidak akan menunggu lagi. Kami cover dari daerah langsung," ucap Nila di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa, 28 Juni 2016. Ia menuturkan saat ini polisi terus menyelidiki kasus peredaran vaksin palsu. Sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan sedang mengambil sampel vaksin yang diduga palsu.

Adapun Kementerian Kesehatan, ucap Nila, sudah memberi instruksi kepada dinas kesehatan untuk mengamankan vaksin yang sudah ada. Menurut dia, distribusi vaksin melalui dinas kesehatan merupakan kegiatan legal dan bagian dari program pemerintah. Vaksin tersebut diberikan secara gratis kepada masyarakat yang bisa didapat di puskesmas. "Bio Farma yang keluarkan dan didistribusikan BPOM," ucapnya.

Sebelumnya, BPOM sedang memeriksa vaksin palsu yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemeriksaan itu dibantu 32 balai BPOM di Indonesia. Sejauh ini BPOM menemukan empat lokasi baru. Sedangkan tiga lokasi temuan sebelumnya ialah di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Bekasi.

Menteri Nila menambahkan, Kementerian akan fokus memeriksa data peredaran pada 2016. Ia menilai butuh pemeriksaan yang mendalam bila harus memeriksa data peredaran sebelum 2014. "Yang jelas, data 2016 ini akan betul-betul ditelusuri," ujarnya.

Pekan lalu, Badan Reserse Kriminal Mabes Polri mengungkap pembuatan vaksin palsu. Hingga saat ini, baru ditahan tujuh pelaku pemalsuan, yang terdiri atas produsen dan distributor. Petugas menemukan lima vaksin palsu yang terdiri atas Tubercullin untuk vaksin penyakit TBC, Pediacel dan Triacel untuk vaksin penyakit tetanus, Bioset untuk penyakit yang disebabkan alergi, dan Hafren untuk penyakit hepatitis A.

ADITYA BUDIMAN | MITRA TARIGAN

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

11 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

12 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

39 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

40 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

58 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya