Pesawat Malaysia Dicegat TNI, Ini Reaksi Pemerintah Malaysia  

Senin, 27 Juni 2016 23:04 WIB

Pesawat F-16 memiliki laju maksimum: at sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h)dan At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h). Pesawat TNI AU yang jatuh ini diangkut dari Blok 25 dan diuprade menjadi Block 521D. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Hishammudin berencana menemui Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu untuk menyampaikan protes atas pencegatan pesawat militer milik Malaysia oleh TNI Angkatan Udara beberapa hari lalu. "Saya akan sampaikan keprihatinan Malaysia pada masalah ini," ujar Hishammudin melalui siaran pers pada Senin, 27 Juni 2016.

Hishammudin mengatakan masalah pencegatan pesawat militer Malaysia oleh Indonesia akan dibahas secara terbuka dengan pemerintah Indonesia. Dia mengatakan Malaysia berhak menerbangkan pesawat militernya dan melakukan manuver udara di atas laut teritorial, perairan, dan kepulauan Indonesia untuk latihan penerbangan taktis dan penembakan senjata. Hal itu, menurut dia, diperbolehkan dalam perjanjian kedua negara.

"Tapi hari ini saya menerima pesan pendek dari Kepala Royal Air Force Malaysia (RMAF) Tan Sri Roslan bin Saad mengenai insiden ini," ujarnya.

Hishammudin kemudian menceritakan kronologi kejadian yang bermula saat pesawat militer Malaysia terbang dari pangkalan udara Subang Air Force pukul 10.00 waktu setempat untuk misi pelatihan. Dia menjelaskan, penerbangan itu telah dijadwalkan oleh pihak Labuan Air Force Base. Kemudian, pada pukul 12.03, pesawat bernama Mega 207 RMAF dicegat oleh dua jet F-16 milik TNI-AU.

Pencegatan dilakukan tepat pada titik 24 mil dari Kepulauan Natuna, tepatnya pada ketinggian 23 ribu kaki sesuai dengan catatan Lalu Lintas Collision Avoidance System (TCAS). Pesawat militer Malaysia mencoba menghubungi kedua jet tempur milik Indonesia tersebut. "Tapi TNI-AU gagal memberikan respons," ucapnya.

Kedua pesawat TNI kemudian mencegat dan memaksa agar pilot pesawat militer Malaysia mendaratkan pesawat. Hishammudin mengatakan kejadian ini bukan permasalahan sepele. "Kami akan terus menggunakan jalur itu sesuai dengan ketentuan."

Pihak Malaysia mengklaim, terbang di wilayah perbatasan Indonesia adalah haknya. Karena itu, Hishammudin mengaku akan mengambil tindakan apa pun untuk merespons kejadian ini untuk mengembalikan rute penerbangan latihan mereka di atas kawasan Indonesia.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.

Baca Selengkapnya

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

9 April 2018

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Selengkapnya

KSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas

9 April 2018

KSAU Yuyu Sutisna Instruksi ke Prajurit TNI AU Jaga Netralitas

KSAU Marsekal Yuyu Sutisna menekankan kepada seluruh anggota TNI AU untuk tidak terlibat politik praktis serta menjaga netralitas TNI.

Baca Selengkapnya