Semburan Wedhus Gembel Makin Menjadi-jadi

Reporter

Editor

Jumat, 2 Juni 2006 19:42 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Perkembangan kubah lava Merapi semakin pesat. Saat ini, kubah lava yang ditemukan pada 28 April 2006 lalu, diperkirakan volumenya mencapai 3,5 juta meter kubik. Posisi kubah lava hingga sekarang masih belum stabil. Semburan awan panas masih terus berlangsung bahkan dengan intensitas yang meningkat.Kepala Seksi Gunung Merapi pada Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Subandriyo, saat ditemui Jumat mengatakan, perkembangan kubah lava saat ini mencapai 200 ribu meter kubik setiap harinya. Perkembangan itu, kata Subandriyo, meningkat pesat dibanding sebelum terjadinya gempa 27 Mei."Ancaman Merapi sangat serius karena kondisi kubah lava masih sangat labil. Pada erupsi-serupsi Merapi sebelumnya, setelah terjadi semburan awan panas besar, maka kubah lava akan terkuras habis. Namun yang terjadi saat ini, awan panas sudah sering terjadi tapi posisi kubah lava justru berkembang pesat," kata Subandriyo.Berdasar perhitungan lewat citra foto dengan skala yang telah ditentukan, kata Subandriyo, ketinggian kubah lava sudah mencapai lebih dari 13 meter. Jika sebelum gempa 27 Mei lalu volume kubah masih sekitar 2,4 juta meter kubik, lanjut dia, saat ini volumenya sudah mendekati 4 juta meter kubik.Sementara itu berdasar data seismograf, kata Subandriyo, selama 12 jam pada Jumat mulai pukul 00.00 hingga pukul 12.00, Merapi menyemburkan awan panas sebanyak 71 kali dengan jarak luncur antara 2,5 hingga 3,5 kilometer.Sementara semburan lava pijar yang berhasil terdeteksi, kata dia, mencapai lebih dari 110 kali.Di beberapa wilayah di Kabupaten Magelang dan Sleman bagian barat, dilaporkan sering terjadi hujan abu. Arah abu yang cenderung ke barat Merapi, disebabkan hembusan angin cenderung lebih banyak menuju sektor barat Merapi.Sementara aktivitas Merapi selama 24 jam pada Kamis semburan awan panas sebanyak 144 kali yang didominasi ke arah hulu Kali Krasak, Gendol, dan Boyong. Merapi juga mengalami 315 kali gempa guguran lava dan 138 kali semburan lava pijar dengan 88 kali di antaranya menuju hulu Kali Gendol. Syaiful Amin

Berita terkait

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

13 jam lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

4 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

5 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

5 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

5 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya