TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Perkembangan kubah lava Merapi semakin pesat. Saat ini, kubah lava yang ditemukan pada 28 April 2006 lalu, diperkirakan volumenya mencapai 3,5 juta meter kubik. Posisi kubah lava hingga sekarang masih belum stabil. Semburan awan panas masih terus berlangsung bahkan dengan intensitas yang meningkat.Kepala Seksi Gunung Merapi pada Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Subandriyo, saat ditemui Jumat mengatakan, perkembangan kubah lava saat ini mencapai 200 ribu meter kubik setiap harinya. Perkembangan itu, kata Subandriyo, meningkat pesat dibanding sebelum terjadinya gempa 27 Mei."Ancaman Merapi sangat serius karena kondisi kubah lava masih sangat labil. Pada erupsi-serupsi Merapi sebelumnya, setelah terjadi semburan awan panas besar, maka kubah lava akan terkuras habis. Namun yang terjadi saat ini, awan panas sudah sering terjadi tapi posisi kubah lava justru berkembang pesat," kata Subandriyo.Berdasar perhitungan lewat citra foto dengan skala yang telah ditentukan, kata Subandriyo, ketinggian kubah lava sudah mencapai lebih dari 13 meter. Jika sebelum gempa 27 Mei lalu volume kubah masih sekitar 2,4 juta meter kubik, lanjut dia, saat ini volumenya sudah mendekati 4 juta meter kubik.Sementara itu berdasar data seismograf, kata Subandriyo, selama 12 jam pada Jumat mulai pukul 00.00 hingga pukul 12.00, Merapi menyemburkan awan panas sebanyak 71 kali dengan jarak luncur antara 2,5 hingga 3,5 kilometer.Sementara semburan lava pijar yang berhasil terdeteksi, kata dia, mencapai lebih dari 110 kali.Di beberapa wilayah di Kabupaten Magelang dan Sleman bagian barat, dilaporkan sering terjadi hujan abu. Arah abu yang cenderung ke barat Merapi, disebabkan hembusan angin cenderung lebih banyak menuju sektor barat Merapi.Sementara aktivitas Merapi selama 24 jam pada Kamis semburan awan panas sebanyak 144 kali yang didominasi ke arah hulu Kali Krasak, Gendol, dan Boyong. Merapi juga mengalami 315 kali gempa guguran lava dan 138 kali semburan lava pijar dengan 88 kali di antaranya menuju hulu Kali Gendol. Syaiful Amin
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
13 jam lalu
AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.