Rob di Semarang Ditetapkan sebagai Darurat Bencana

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 26 Juni 2016 13:19 WIB

Tingginya gelombang pasang di kota Semarang membuat Jalan Ronggowarsito, Semarang terendam rob, Kamis (7/6). Gelombang pasang yang mencapai 1 meter, membuat sejumlah wilayah di Semarang bawah terendam rob. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menetapkan rob yang menggenangi Kota Semarang sebagai darurat bencana. Keputusan Ganjar itu diambil setelah mendatangi lokasi rob, Sabtu kemarin. "Ini statusnya sudah bencana. Jadi bisa menggunakan kondisi kebencanaan," katanya.

Menurut Ganjar, penetapan status darurat bencana memudahkan anggaran penanganan lebih maksimal karena bantuan pompa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum cukup. “Rob ini perlu tindakan luar biasa," ujarnya.

Dengan penetapan status darurat bencana itu, penanganan rob bisa lebih cepat, apalagi kawasan terkena rob merupakan fasilitas publik berupa jalur nasional yang digunakan untuk jalur angkutan Lebaran. “Agar pemudik bisa lancar melintasi Kota Semarang,” ucapnya.

Pada Sabtu petang, 25 Juni 2016, Ganjar mengunjungi kawasan rob Kota Semarang di Kaligawe dan Terboyo. Ia mengajak sejumlah pejabat, seperti Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM) serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana. Selain menetapkan darurat bencana, Gubernur Ganjar saat itu menggelar rapat darurat di lokasi darurat di bawah jembatan jalan tol Kaligawe.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan percepatan penanganan yang dilakukan adalah membeli atau menyewa pompa tambahan. Hal itu untuk mengimbangi 10 pompa dan ribuan tanggul karung yang dikirim pemerintah pusat yang belum mencukupi. "Percepatan penanganan rob bisa sewa pompa atau beli. Targetnya H-7, kalau sekarang ruas jalan belum kering," tuturnya.

Ancaman rob di Kota Semarang itu sudah diperingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim, yang memperkirakan rob akan kembali terjadi pada 23-30 Juni. “Kami perkirakan pasang-surut mencapai 1 meter karena antara 23 dan 30 Juni pengaruh gravitasi bumi, bulan, dan matahari sangat kuat,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Maritim Semarang Retno Widyaningsih.

Menurut dia, 13-30 Juni merupakan puncak bulan purnama yang biasanya menimbulkan air laut pasang pada sore hingga malam hari. “Ini fenomena alam yang tak bisa dikendalikan, hanya bisa diantisipasi di daratan. Sirkulasi pengaruh bumi bulan dan matahari itu sudah alamiah,” tuturnya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

17 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya