Karakter Desa, Landasan Utama Setiap Kebijakan

Sabtu, 25 Juni 2016 00:06 WIB

Tiga isu besar dalam merumuskan kebijakan manajemen transformasi kelembagaan usaha ekonomi desa, yaitu manajemen transformasi, kelembagaan, dan usaha ekonomi desa.

INFO NASIONAL - Banyak model maupun gaya manajemen yang bisa diadopsi, khususnya dalam membangun dan memberdayaan masyarakat desa. Kendati demikian, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD), Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Ahmad Erani Yustika tetap mengedepankan karakteristik desa dalam pola manajemen yang diterapkannya.


Erani, panggilan akrabnya, mengungkapkan bahwa cukup banyak model manajemen yang bisa ditemukan. “Pilihan atas model manajemen tersebut tidak bicara benar atau salah. Tapi tepat dan tidak tepat,” katanya.


Menurutnya, dulu, dalam sebuah komunitas yang tingkat pengetahuannya rendah, manajemen gaya otoriter sering kali jadi pilihan utama. Namun, dengan kemajuan teknologi informasi (TI), ujarnya, pilihan manajemen otoriter tidak tepat lagi.


“Dalam era kemajuan TI, setiap lini harus dilibatkan. Setiap entitas adalah ‘pemegang saham’. Setiap pihak harus disantuni kepentingannya. Segala hal ditetapkan secara bersama-sama, baik dalam organisasi politik, ekonomi, ataupun sosial,” jelas Erani.


Lalu, bagaimana dengan manajemen transformasi? Melihat pola maupun kecenderungan saat ini, berbagai tempat mulai menerapkan sebuah model pengelolaan usaha, baik berbasis bisnis atau sosial yang dilandasi oleh sebuah pilar. Pilar tersebut menempatkan semua pihak yang tadinya sekadar follower menjadi inisiator. Melalui model manajemen ini, diharapkan semua pihak yang terlibat akan menjadi pemimpin sekaligus motor perubahan.


Advertising
Advertising

Erani menegaskan, dalam manajemen transformasi, bagaimana membuat orang-orang yang ada di desa terlibat dalam setiap perubahaan maupun dalam kepemimpinan dalam organisasi. “Harus ada pemberdayaan masyarakat. Apabila masyarakat tidak kompetibel dalam kualitasnya, maka yang terjadi bukan partisipasi yang berkualitas, tapi hanya hiruk-pikuk,” ujar Erani.


Ia mengungkapkan, di desa banyak ditemukan informal institusion, seperti agama, tradisi, maupun kepercayaan. Penyelesaian-penyelesaian masalah yang muncul dilakukan secara adat. Bila terjadi masalah, ujarnya, meraka tidak mengacu kepada peraturan desa atau peraturan yang lebih tinggi.


Karena itu, dalam penyusunan kebijakan ini, ujarnya, harus bisa menyusun kebijakan informal sebagai karakter desa. “Kebijakan harus memberikan ruang terhadap informal institution. Tidak semua ruang harus dipasok secara formal. Harus ada keleluasan untuk kelembagaan informal,” ungkapnya.


Usaha ekonomi di desa, menurut Erani, harus tetap mengacu pada konstitusi, yaitu adanya persaudaraan, gotong-royong, dan lain-lain. “Jangan bersifat individu. Sebab, di desa itu basisnya kolektivitas, outputnya adalah benefit, yang bermakna sosial, religius, dan keberhasilan itu memiliki makna kecukupan,” paparnya.


Untuk membentuk masyarakat desa seperti itu, tentu bukanlah hal yang mudah. “Tapi kita tidak boleh menyerah di tengah situasi yang sulit ini. Sebab, embrio-embrio itu ada dan banyak yang berhasil. Saya optimis, hal itu bisa berhasil,” pungkasnya. (*)

Berita terkait

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.

Baca Selengkapnya