Pendaki Swiss Hilang di Semeru, Pencarian Hingga Minggu

Reporter

Jumat, 24 Juni 2016 21:49 WIB

Foto survivor Lionel Du Creaux yang sudah sembilan hari hilang di Semeru dan rekan wanitanya, Alice Guignard yang lebih dulu ditemukan sebelumnya. Tempo/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Lumajang - Kejadian hilangnya pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux, di Gunung Semeru yang sudah tiga pekan mengundang beragam spekulasi. Harapan bahwa survivor masih bisa ditemukan membuat keluarga survivor mengupayakan sendiri pencarian terhadap Lionel kendati operasi SAR sudah dilakukan secara maksimal selama 10 hari.

Kepala Kepolisian Sektor Senduro, Ajun Komisaris Jaman, mengatakan pencarian yang dibiayai keluarga survivor masih terus berjalan saat ini. "Ada lebih dari 10 personel pencarian bertahan di atas dan belum turun," kata Jaman kepada Tempo, Jumat, 24 Juni 2016.

Pencarian yang dilakukan dan dibiayai keluarga survivor ini langsung dikendalikan Badan SAR Nasional Jawa Timur. "Pengendalinya langsung Basarnas Jawa Timur," ujar Jaman.

Dia mengatakan saat ini sudah memasuki hari kelima pencarian. "Rencananya hanya sampai Minggu besok pencariannya," kata Jaman. Keluarga survivor, menurut Jaman, berharap Lionel bisa ditemukan dalam keadaan apapun, hidup atau mati. Namun, keluarga berharap kondisi survivor masih hidup. "Walaupun secara logika, susah untuk bisa bertahan hidup," kata Jaman.

Jaman mengatakan dalam pencarian ini, rekan pendakian Lionel, yakni Alice Guignard, asal Prancis, juga sempat direkontruksi. "Direkontruksi bagaimana perjalanan pendakiannya bersama Lionel hingga terakhir bertemu," kata Jaman. Terhadap tim pencari yang masih di lapangan, pihak keluarga terus menyuplai logistik mereka. "Ada kiriman logistik dari Ranupani kepada tim pencari yang masih bertahan di atas," kata Jaman.

Pencarian juga melibatkan porter-porter di Desa Ranupani. Lionel Du Creaux mendaki bersama rekannya, Alice Guignard. Keduanya berangkat dari Malang, dan masuk ke Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang pada 3 Juni 2016, pukul 07.00 WIB dan langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register/tiket (ilegal).

Pada pukul 10.22 WIB sampai di Ranu Kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Tiba di Kalimati sekitar pukul 11.55 WIB Selanjutnya mereka mendaki ke puncak dan sampai di daerah Watu Gede sekitar pukul 14.01 WIB. Pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan perjalanan ke puncak karena tidak kuat. Namun Leonil tetap melanjutkan ke puncak. Lantaran tidak kuat ke puncak, Alice memutuskan kembali ke Kalimati.

Karena tidak tahu jalan, Alice tersesat tidak melalui jalur sebelumnya. Dia malah menuju punggungan bukit arah ke kiri arah Arcopodo. Di lokasi Alice bertahan dan menunggu selama dua hari malam. Pada Senin, 6 Juni 2016, Alice ditemukan Heri Sumantri, dari Tim Haspala Malang yang sedang memandu tamu. Alice ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB setelah teriakannya minta tolong dan kebetulan didengar Heri. Selanjutnya Alice dibawa turun dan pada Selasa sore, 7 Juni 2016, Alice melaporkan secara resmi kronologi hilangnya survivor kepada petugas di Resort Ranu Pani.

Open SAR dimulai sejak Kamis, 9 Juni 2016 selama tujuh hari dan dilanjutkan tiga hari berikutnya. Pada penghujung pencarian bahkan diterjunkan drone guna mendukung pencarian. Namun, lantaran angin kencang dan kabut tebal, pencarian menggunakan drone tidak maksimal.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

17 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

19 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

39 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

16 Desember 2022

Kisah Lumajang yang Sudah Berdiri Sejak Era Kerajaan Majapahit

Pada zaman kerajaan Majapahit, Lumajang menjadi daerah otonom yang bernama Lamajang Tigang Juru. Kabupaten ini berdiri sejak 767 tahun lampau.

Baca Selengkapnya