Komjen Tito: Reformasi Polri Belum Maksimal  

Kamis, 23 Juni 2016 19:03 WIB

Calon tunggal Kapolri, Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, 23 Juni 2016. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme tersebut diajukan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Tito Karnavian, mengatakan akan fokus pada reformasi kultural di dalam instansi Polri. Menurut dia, selama 18 tahun reformasi Polri belum maksimal sehingga berdampak rendahnya kepercayaan publik.

"Reformasi ini akan fokus mengatasi budaya korupsi, hedonis, dan konsumtif," kata Tito dalam uji kelayakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016. Selain itu, dia mengaku akan mengubah perilaku anggota Polri saat berhadapan dengan masyarakat.

Menurut Tito, reformasi kultural Polri harus diperhatikan dari sektor anggaran. Tito mengatakan proporsi anggaran saat ini menunjukkan Polri bukan institusi yang baik, yakni 62 persen dihabiskan untuk belanja pegawai, 28 persen belanja operasional, dan 10 persen belanja modal. "Terlihat banyak uang habis untuk gaji," tuturnya.

Untuk menekan belanja pegawai, Tito mengaku akan menerapkan prinsip pengetatan rekrutmen, yaitu hanya akan mengganti anggota yang sudah pensiun. Nantinya, dia menegaskan tidak akan ada rekrutmen berdasarkan rasio. "Seperti dulu, rekrutmen 50 ribu orang," ujarnya.

Menurut Tito, pola rekrutmen berdasarkan rasio berpotensi menimbulkan penyalahgunaan wewenang. Sebab, 50 ribu orang itu tidak diberi rumah dan belanja operasional. Perumahan bagi anggota Polri saat ini baru mencukupi sekitar 14 persen. "Banyak yang sewa, ujungnya cari sampingan yang koruptif," katanya.

Melihat hal itu, Tito berharap tunjangan kinerja Polri bisa dinaikkan hingga 100 persen pada 2019. Selain itu, belanja operasional juga harus naik secara bertahap menjadi 40-45 persen. Bila itu dipenuhi, Tito mengaku yakin tidak ada lagi kasus anggota Polri yang menjadi pemulung.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

2 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya