Komjen Tito Karnavian Tolak Dewan Pengawas Densus 88  

Reporter

Kamis, 23 Juni 2016 15:30 WIB

Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 23 Juni 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Jenderal Tito Karnavian menolak pembentukan dewan khusus untuk mengawasi kinerja Detasemen Khusus Antiteror 88. Menurut Tito, mekanisme pengawasan saat ini lewat Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Komisi Kepolisian Nasional, Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, dan media sudah mencukupi.

Tapi Tito setuju Densus 88 diawasi dengan ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang. "Tinggal mengintensifkannya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016. Bila ia menjadi Kepala Kepolisian RI, Tito berjanji akan memerintahkan Propam memeriksa anggota Densus bila ada terduga teroris yang meninggal.

Selain itu, Tito mengaku akan menjalin kerja sama dengan instansi lain, seperti Komisi Nasional Hak dan Asasi Manusia serta Badan Nasional Penanggulangan Teroris untuk membuat program bagi petugas agar memahami konsep hak asasi manusia.

Dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri bersama Komisi Hukum DPR, Tito dicecar seputar rekam jejaknya menangani terorisme. Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai NasDem, Taufiqulhadi, mengkritisi upaya Polri yang tak kunjung menangkap teroris Santoso. "Apa Polri masih butuh TNI?" ujarnya.

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengkritisi pendekatan yang dilakukan Polri selama ini saat menangani terorisme. "Pendekatan saat ini tidak mengedepankan law enforcement," tuturnya.

AHMAD FAIZ

BACA JUGA
Lima Eks Teman Ahok Ternyata Dipecat karena Curang
Dituduh Difasilitasi Ormas, Eks Teman Ahok: Kami Patungan




Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

21 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

2 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya