Jawa Tengah Dilanda Banjir, Pakar UGM: Sungai Harus Direstorasi

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 20 Juni 2016 15:55 WIB

Warga melintasi banjir sambil memabawa barang-barangnya di kawasan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, 19 Juni 2016. Hujan yang terjadi hari Sabtu kemarin dari sore hingga tengah malam membuat kawasan Solo Raya terendam banjir dini hari tadi. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menurut pakar banjir dari Universitas Gadjah Mada, Dr Ir Agus Mulyono, banjir yang melanda sebagian wilayah Jawa Tengah pasca-hujan lebat, Sabtu pekan lalu, akibat semakin sempitnya lahan terbuka untuk resapan air.

"Pembangunan di wilayah kita selama ini, kan, terus mengurangi luas lahan terbuka. Banyak telaga, embung alami, kolam-kolam pedesaan, diuruk (ditutup tanah) semua," kata Agus pada Senin, 20 Juni 2016.

Dosen di Fakultas Pascasarjana Magister Teknologi Pembangunan UGM itu mengatakan sempitnya lahan terbuka untuk resapan air tersebut menyebabkan air hujan langsung dilimpahkan ke saluran-saluran dan sungai. "Sedangkan hampir semua sungai mengalami pendangkalan dan sudah lama belum ditangani. Bukan sungai saja, tapi juga danau, telaga, dan embung," kata Agus, yang tahun lalu meraih penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Pelopor Restorasi Sungai.

Dalam kondisi normal, Agus berujar, curah hujan di daerah Jawa Tengah bagian selatan, seperti Purworejo, Yogyakarta, Klaten, dan Solo, mencapai 25-50 milimeter per hari. Adapun pada Sabtu pekan lalu, curah hujannya mencapai 75-125 milimeter per hari.

Meski belum tergolong hujan ekstrem karena masih di bawah 125 milimeter per hari, hujan lebat pada Sabtu itu menimbulkan dampak parah di sejumlah daerah lantaran durasinya yang cukup lama. "Kejadian ini berlangsung pada akhir musim hujan, di mana tanah masih jenuh air, daya serapnya rendah," ujar Agus, yang selama ini turut aktif dalam Sekolah Sungai Klaten—gerakan restorasi Sungai di Klaten.

Agus menambahkan, pemerintah semestinya memetik pelajaran dari pengalaman banjir yang terus terulang setiap kali hujan lebat melanda dalam durasi hingga berjam-jam. "Restorasi sungai itu wajib hukumnya dilaksanakan pada tahun ini juga di Solo Raya dan sekitarnya," tuturnya.

Menurut Agus, restorasi sungai menawarkan lima konsep untuk meningkatkan eksistensi dan mengembalikan esensi sungai melalui restorasi hidrologi, restorasi ekologi, restorasi morfologi, restorasi sosial ekonomi, serta restorasi kelembagaan dan peraturan. "Tujuan besarnya mengembalikan sungai kepada entitasnya, yaitu air dan sedimen bersih, sehat, produktif, lestari, dan bermanfaat untuk semua makhluk hidup," katanya.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

4 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya