Freeport Jadi Sponsor Art Jog 2016, Seniman Muda Unjuk Rasa

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 16 Juni 2016 20:39 WIB

ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekelompok seniman muda yang mengatasnamakan Aliansi Boikot Art Jog 2016 mendesak panitia bursa pasar seni Art Jog 2016 mengembalikan uang sponsor sebesar Rp 100 juta yang diberikan perusahaan tambang PT. Freeport Indonesia.


Tuntutan itu disampaikan lewat unjuk rasa di depan Jogja National Museum, Yogyakarta, tempat berlangsungnya Art Jog 2016, Kamis 16 Juni 2016. Mereka berjalan dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta menuju lokasi pameran dengan membawa spanduk bertuliskan aliansi boikot Art Jog. Sebanyak 30 orang menggelar unjuk rasa dan dijaga ketat oleh puluhan polisi, beberapa diantaranya penduduk asal Papua di Yogyakarta.


Art Jog berlangsung pada 27 Mei-27 Juni 2016 dan diikuti 72 seniman. Koordinator aksi, Nasir mengatakan mereka tidak anti atau menolak kegiatan seni apapun. “Tapi, kami menolak seni yang tak berperikemanusiaan,” kata Nasir.


Menurut dia, Art Jog yang memamerkan karya seni tentang kemanusiaan kontraproduktif dengan kenyataan bahwa pameran ini disponsoro oleh Freeport. "Freeport dan perusahaan yang merusak lingkungan lainnya adalah sumber masalah dari kekisruhan dalam pagelaran seni Art Jog 2016," kata Nasir.


Aliansi itu mendesak penyelenggara Art Jog diminta bertanggung jawab atas pelibatan Freeport dan perusahaan yang merusak lingkungan sebagai sponsor kegiatan. Mereka juga menuntut Art Jog memutus kontrak dengan Freeport dan menolak perusahaan itu ikut campur dalam aktivitas kesenian di berbagai wilayah di Indonesia. Mereka mengimbau penyelenggara kegiatan seni dan seniman untuk tidak bekerja sama dengan Freeport dan perusahaan hitam lainnya.


Advertising
Advertising

Kecewa dengan Art Jog, aliansi mengkampanyekan kepada masyarakat untuk menolak kebudayaan yang menindas. Mereka mengutip penyair penting Indonesia, WS Rendra yang menyatakan apalah arti kesenian bila terlepas dari derita lingkungan.


Keikutaertaan seniman dalam Art Jog diaggap oleh aliansi menunjukkan rendahnya sikap dan kepedulian kesenian terhadap persoalan kemanusiaan yang menjadi perhatian publik.


Sebelumnya, Direktur Art Jog, Heri Pemad menyatakan tidak akan mengembalikan uang sponsor sebesar Rp 100 juta yang telah diberikan oleh Freeport Indonesia untuk penyelenggaraan bursa pasar seni rupa terbesar di Indonesia itu. Ia sudah mengikat komitmen dengan perusahaan itu.


Tidak mudah buat panitia Art Jog untuk menghentikan perjanjian yang telah dibuat dengan Freeport di tengah penyelenggaraan kegiatan. "Bila menghentikan sponsorship Freeport, maka akan kena masalah hukum," kata Pemad.


SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

43 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

50 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya