Korban Penembakan Demo Antitambang Bengkulu Kritis

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 19:45 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Bengkulu - Salah seorang korban penembakan dalam unjuk rasa menolak tambang batubara PT Citra Buana Seraya pada Sabtu pekan lalu, Martadinata, berada dalam kondisi kritis. Dia dirawat di ruangan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus Kota Bengkulu.

Menurut kuasa hukumnya, Raden Adnan, Martadinata mengalami kerusakan usus besar dan usus kecil sehingga terpaksa dikeluarkan sebanyak 3 ons. Tidak hanya itu, ginjalnya pun mengalami luka cukup serius akibat tergores peluru. “Hingga kini kondisinya masih kritis,” kata Raden Adnan, Kamis, 16 Juni 2016.

Raden berujar dalam mengamankan aksi unjuk rasa itu polisi tidak memenuhi produser tetap (protap) Kapolri No 1/X/2010. Karena, menurutnya, dalam menerapkan tugas dan perlindungan terhadap warga masyarakat, setiap polisi harus memperhatikan asas legalitas, asas nesesitas, asas proporsionalitas serta asas akuntabilitas.

“Polisi diduga telah berbuat bukan untuk kepentingan umum atau masyarakat, melainkan untuk kepentingan perusahaan. Hal ini bertentangan dengan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, Pasal 18 ayat (2)," ujarnya.

Apalagi kata Raden, berdasarkan informasi yang berkembang, keberpihakan itu kuat dugaan karena salah satu pemegang saham PT Cipta Buana Seraya, Erwan Eriadi alias Edi Ramli, masih berhubungan keluarga dengan Bupati Bengkulu Tengah, Ferry Ramli.

Namun Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigadir Jenderal M. Ghufron membantah anak buahnya menggunakan peluru tajam saat mengamankan konflik warga dengan PT Cipta Buana Seraya di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Sabtu pekan lalu itu.

Menurut Ghufron, aparat yang bertugas saat itu melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur tetap penanganan unjuk rasa. “Kami hanya menggunakan peluru karet dan gas air mata,” katanya.

Ghufron menambahkan saat terjadi konflik, aparat hanya berusaha menahan dan menghalau warga yang memaksa masuk ke kantor perusahaan PT Cipta Buana Seraya. Karena dalam situasi anarkistis dan tingkatan tertentu, apa yang dilakukan anak buahnya di lapangan telah sesuai SOP.

“Sejauh yang dilapor Kapolres dan pejabat Polda ini sudah sesuai. Namun demikian tentu akan dipastikan, Bidang Profesi dan Pengamanan yang memeriksa,” tutur Ghufron.

Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu, Antony D.S., mengatakan sudah mengeluarkan surat penghentian sementara aktivitas pertambangan batubara bawah tanah itu. “Sesuai arahan Gubernur, kita sudah mengeluarkan surat penghentian sementara kegiatan pertambangan PT Cipta Buana Seraya,” katanya.

Dia meminta PT Cipta Buana Sejahtera mensosialisasikan penghentian itu kepada masyarakat sekitar tambang agar mendapatkan informasi yang cukup. “Jika kondisinya sudah kondusif, aktivitas tambang bisa dilanjutkan,” katanya.

PT Cipta Buana mendapatkan Izin Usaha Pertambangan di dua kecamatan dengan luas wilayah 2.600 hektare. Hingga saat ini perusahaan itu baru melakukan eksplorasi pada area seluas 4 hektare. Namun aktivitas pertambangan itu ditolak warga 12 desa di Merigi Kelindang dan Merigi Sakti.

Penolakan ini berakhir rusuh, saat warga yang melakukan demonstrasi di depan kantor PT Cipta Buana Sejahtera Sabtu pekan lalu. Kerusuhan mengakibatkan sembilan warga mengalami luka tembak.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

3 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

9 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

17 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

17 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

17 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

45 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya