Bela Negara Dilaksanakan Kodam, Kemenhan: Dengan Syarat....

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 15:39 WIB

Sejumlah peserta Bela Negara melakukan push up saat mengikuti program membela negara di pusat pelatihan Rumpin, Bogor, Jawa Barat, 2 Juni 2016. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama M. Faizal, mengatakan program pelatihan bela negara bisa dilaksanakan komponen bangsa mana pun. Hal ini menyusul kontroversi rencana pelatihan bela negara di Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana, Bali, yang disebut-sebut mengandung wacana wajib militer.

"Dengan syarat mengacu pada metode dan kurikulum yang telah ditetapkan Kemhan," ujar Faisal saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Juni 2016.

Menurut Faisal, syarat tersebut sudah dibahas dalam surat kesepahaman (MoU) antara Kemhan, dengan 10 lembaga dan kementerian pada 2015 lalu. "Dalam perjanjian itu, satu poin pentingnya adalah pembentukan kader bela negara, lewat metode diklat dan kurikulum Kemhan," ujarnya.

Faisal belum berkomentar soal wacana wajib militer dan rencana pelatihan senjata yang diungkapkan pihak Kodam IX Udayana. Namun, dia menegaskan, bela negara bisa diselenggarakan Kodam.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan Timbul Siahaan pun mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, rancana Kodam IX Udayana tersebut memiliki regulasi pendukung.

"Kementerian dan lembaga mana pun bisa (melaksanakan bela negara) termasuk Kodam. Mereka punya Depo Pendidikan (Dodik) bela negara yang bertempat di komando resor militer (Korem) seluruh Indonesia," kata dia.

Menurut Timbul, setiap institusi didukung regulasi yang kuat, salah satunya UUD 45 pasal 27-30. Poinnya adalah setiap warga negara dan komponen bangsa wajib mengikuti bela negara. Kemhan, kata dia, memang diminta mengelola program tersebut. Namun, ia menambahkan, tak menghalangi institusi lain menjadi pelaksananya.

Rencana pelatihan bela negara di Bali sendiri disampaikan beberapa waktu lalu, oleh Kepala Penerangan Kodam IX Udayana Letnan Kolonel Infanteri J. Hotman Hutahaean. Uniknya, mereka menyasar kelompok preman setempat sebagai peserta pelatihan tersebut. "Tujuannya membuat mereka jadi warga negara yang baik," kata Hotman, pekan lalu.

Isu pelatihan bela negara tersebut sempat menyita perhatian masyarakat. Pasalnya, sempat muncul wacana terkait adanya wajib militer dan pengenalan senjata pada para peserta program tersebut.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

9 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

10 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

17 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

27 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

33 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

33 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

41 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

43 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya