Cara Unik Purwakarta Jaga Toleransi Saat Ramadan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 14 Juni 2016 08:34 WIB

Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan), menyampaikan kuliah umum rutin di Sekolah Idiologi di Balai Citra Resmi Pemkab Purwakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta punya cara unik dalam menyambut Ramadan. Selama dua tahun terakhir, Purwakarta menjalankan program yang diberi nama Ramadan Toleran. Di Kota Santri itu, justru warung-warung bisa tetap buka tanpa dirazia oleh satuan polisi pamong praja (Satpol PP).

Bupati Dedi Mulyadi mengisahkan Ramadan Toleran awalnya juga mendapat penolakan dari beberapa ormas keagamaan. "Saya sempat dibilang orang gila, goblok, nggak mikir, otak di dengkul karena mengeluarkan kebijakan Ramadan Toleran itu," kata Dedi saat berbagi kisah kepada Tempo, dalam obrolan selepas subuh, Selasa pagi, 14 Juni 2016.

Akan tetapi, Bupati yang gandrung berpakaian adat Sunda pangsi lengkap dengan ikat kepalanya itu, terus maju jalan. Ia punya prinsip pakai kacamata kuda. "Selagi benar, kenapa harus surut dengan ocehan orang-orang yang belum faham betul ihwal arti toleran itu," ujarnya.

Dedi mengatakan untuk menjalankan Ramadan Toleran ini para pemilik warung atau resto dipasangi spanduk dengan kalimat yang jenaka dan mudah dicerna. Misalnya: "Ramadhan Toleran, Anda dipersilakan makan dan minum seperti biasa apabila: Non muslim; Dalam keadaan sakit; Dalam keadaan hamil; Sedang menyusui; Sedang datang bulan (menstruasi); Anak (belum dewasa); Dalam keadaan uzur (usia lanjut); Dalam perjalanan jauh (musafir)".

Dan yang kesembilan yaitu orang dalam keadaan sakit ingatan (gila). Khusus buat poin sembilan diberi penjelasan, "Kami siapkan ambulance dan perawatan untuk mengantar anda ke rumah sakit jiwa." Lalu disambung dengan tulisan:silahkan hubungi SEMAR ( Safety Emergency Medical Ambulance Rescue) melalui aplikasi dokter online dan SMS Center 0812129775.

Tulisan terakhir dalam banner tersebut berbunyi: "Hormatilah orang yang berpuasa dan orang yang tidak berpuasa".

Salah seorang warga Purwakarta, Winarsih, mengaku surprise dengan pemasangan banner Ramadhan Toleran di setiap rumah makan dan tempat keramaian tersebut. "Isinya itu lho, seoalah-olah siapa pun dbolehkan tidak berpuasa. Tetapi, setelah dibaca saksama, ternyata mereka yang dibolehkan buka puasa itu, ya orang-orang yang dibolehkan buka oleh ajaran islam saja," katanya.

Ia menilai, pesan untuk menghormati orang berpuasa melalui spanduk, pamflet itu memang tidak harus dilakukan kelewat serius atau statis. Cara yang dilakukan melalui banner Ramadhan Toleran malah lebih bagus dan jenaka. "Pokoknya keren deh," ujar Winarsih sambil tersenyum.

Maka, kini, Dedi pun mengaku mendapatkan pujian atas upaya kerasnya mengejawantahkan Ramadan Toleran. "Alhamdulillah, rekan-rekan sesama kepala daerah banyak mengapresiasinya bahkan ingin menirunya," kata dia.
Cuma, Dedi berujar, para kepala daerah lain, dari sisi mental mengaku belum siap dihujat dan dicemoohkan warga yang kontra jika kelak mengeluarkan kebijakan sama soal Ramadan Toleran itu di daerahnya.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.

Baca Selengkapnya

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.

Baca Selengkapnya

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.

Baca Selengkapnya

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.

Baca Selengkapnya