Polisi Diminta Terbuka Soal Barang Bukti Terduga Teroris

Reporter

Jumat, 10 Juni 2016 23:03 WIB

Rumah orangtua salah satu terduga teroris, PHP, di Jl. Lebak Timur Surabaya disegel garis polisi. Densus 88 menggeledah rumah tersebut pada Rabu 8 Juni 2016. TEMPO/NIEKE INDRIETTA

TEMPO.CO, Surabaya -Anik Muji Rahayu, 39 tahun, kakak kandung terduga teroris PHP, tidak menyangka adiknya terlibat terorisme. “Antara percaya nggak percaya,” kata Anik saat ditemui Tempo di rumah orang tuanya di Jalan Lebak Timur III D/18 Surabaya, Jumat 10 Juni 2016. Rumah itu yang digerebek Densus 88 saat mencokok PHP pada Rabu 8 Juni 2016.


Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menggerebek dua terduga teroris di sebuah rumah di Jalan Lebak Timur III D Nomor 18, Surabaya, Rabu, 8 Juni 2016. Salah satu terduga teroris itu adalah PHP. Warga setempat hanya bisa melihat dari kejauhan saat penggerebekan berlangsung. Usai penggerebekan, tim Densus 88 keluar dengan membawa kardus yang berisi barang bukti yang diambil dari lokasi.


PHP baru saja tiba di Surabaya dua pekan sebelum penggrebekan. Dia sudah lama tinggal di Sulawesi bersama isteri keduanya. Kepulangannya kali ini, kata Anik, ingin menjenguk keluarga dan merenovasi rumah. Setelah 1,5 minggu bahan material habis sehingga membuat PHP berhenti merenovasi rumah itu.

“Kalau dipikir-pikir kapan merakit bomnya?” kata Anik sambil menunjukkan ruangan berukuran sekitar 4X3, kamar tidur PHP yang digerebek Densus 88. Di tempat itulah petugas Densus 88 menemukan alat bukti berupa rakitan bom. Anik sendiri tidak tahu bangaimana Densus 88 bisa menemukannya.

Anik bercerita, sewaktu penggerebekan ratusan polisi berseragam berjajar di sepanjang gang. Mobil-mobil mereka berjajar di ujung gang. Di perkampungan yang sepi itu, sekitar pukul 14.00 petugas mengetuk pintu sepanjang gang agar warga keluar dan menjauh dari rumah yang ditinggali PHP. Petugas langsung menyegel rumah itu dan memerintahkan warga untuk menjauh.


Saat penggerebekan, Anik masih ada di rumahnya sendiri yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Baru beberapa saat kemudian, ibunya memanggilnya. Anik mencoba menerobos barisan polisi yang menggeledah rumah orang tuanya. Namun, polisi memaksa dia menyingkir.

Hingga akhir penggeledahan, Anik tidak melihat wujud asli barang bukti berupa tiga rakitan bom yang katanya di temukan di kamar itu. Polisi pun tidak menunjukkan secara langsung barang bukti yang dimaksud. Anik hanya mendapat keterangan dari polisi yang berjaga di malam harinya. Ia hanya ditunjuki foto-foto barang bukti bom yang tidak diketahuinya kapan dirakit. “Waktu saya tanya ke polisi, katanya sudah ditunjukkan ke petugas RT/RW setempat, tapi mereka juga nggak ada yang tau,” kata Anik kepada Tempo.


Ia penasaran di mana polisi menemukan barang bukti itu. Kamar PHP sudah kosong. Saat Tempo melihat dari celah pintu yang didorong Anik, hanya ada satu lemari dua pintu dan satu meja di ruang itu. Kata Anik, lemari satunya juga dikunci. Karena kamar itu, sebelumnya ditempati oleh adik PHP yang sekarang sedang sekolah di Jombang.


Advertising
Advertising

“Bukannya saya membela adik saya. Tapi barang bukti harus jelas. Polisi harus terbuka.” Ia menyayangkan tindakan polisi yang tidak terbuka. Keluarga merasa berhak melihat barang bukti yang membuat PHP dituduh terlibat teroris. Hingga kini, Anik juga belum tau keberadaan adiknya. Polisi hanya berjanji akan dikabari segera.



SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya