Lagi, Polisi Tangkap Seorang Terduga Teroris di Surabaya  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 10 Juni 2016 13:53 WIB

Warung di Jalan Kalianak Surabaya ini merupakan satu dari tiga lokasi penggerebekan terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri pada 8 Juni 2016. (Tempo/Edwin Fajerial)

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto, mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap seorang lagi terduga teroris di Surabaya, Jawa Timur. Menurut dia, jumlah terduga teroris yang ditangkap hingga saat ini sebanyak empat orang. "Namanya S, baru ditangkap kemarin," kata Agus di kantornya, Jumat, 11 Juni 2016.

Agus mengatakan penangkapan itu berlokasi di Kenjeran, Surabaya. Dalam penangkapan kemarin, polisi belum menemukan barang bukti apa pun. Namun ia menilai S masih termasuk anggota dari tiga terduga teroris yang ditangkap sebelumnya.

Menurut Agus, keempat orang yang ditangkap merupakan kelompok baru. Namun mereka masih terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Agus mengatakan, dari empat orang tersebut, ada terduga teroris yang berkomunikasi dengan kelompok ISIS. "Mereka termasuk bagian dari yang ada di Syria, komunikasinya dengan juru bicara ISIS," ujarnya.

Agus menambahkan, para terduga teroris itu akan melancarkan teror pada bulan Ramadan. Ia mengatakan telah mendapat dokumen dan informasi terkait dengan rencana teror tersebut. Empat orang yang tertangkap tersebut, ujar dia, termasuk jaringan bernama Sibghatullah.

Pada Rabu, 8 Juni 2016, polisi menangkap tiga terduga teroris di Surabaya. Ketiganya adalah Priyo Hadi Purnomo (PHP), BRN alias Jeffy (JF) alias F, dan Ferry Novendi (FN). PHP adalah mantan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Porong karena narkoba dan bebas pada 2014. (Baca: Begini Rencana Terduga Teroris Meledakkan Bom di Surabaya)

DANANG FIRMANTO


Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya