Bertemu Delegasi Australia, Menteri Luhut Bahas Terorisme  

Reporter

Kamis, 9 Juni 2016 08:43 WIB

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, saat coffee morning dengan sejumlah wartawan di kantor Menkopolhukam, Jakarta, 21 April 2016. Luhut menyampaikan harapannya agar Indonesia jangan mau didikte negara asing. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Indonesia dan Australia kembali menggelar pertemuan dalam acara Australia-Indonesia Ministerial Council on Law and Security di Sydney, Australia, Rabu, 8 Juni 2016. Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari acara serupa yang digelar Desember lalu. Dalam forum ini, kedua negara mengkoordinasikan kerja sama dan tanggung jawab bersama terkait dengan keamanan internasional, khususnya soal terorisme.

“Kami melakukan pembicaraan mendalam tentang penangkalan aksi terorisme,” ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir sebagai pemimpin delegasi Indonesia dalam siaran pers. Hal lain yang dibahas dalam forum tersebut, ucap Luhut, adalah kerja sama dalam bidang intelijen dan peningkatan kapasitas di beberapa bidang.

Pertemuan tersebut, tutur Luhut, sangat penting bagi kedua pihak mengingat pencapaian menggembirakan yang telah diraih kedua negara dalam satu tahun terakhir. Ia mengilustrasikan, salah satu keberhasilan mengatasi ancaman teroris adalah telah dilakukannya pemetaan terhadap gerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara.

Menurut Luhut, ada sekitar 500 warga Indonesia di Suriah yang ingin mendirikan kekhalifahan di Asia Tenggara. “Dan kami berhasil memetakan mereka,” katanya. Ia berujar, Indonesia bersama Australia juga saling bertukar informasi mengenai hal ini. “Kami yakin dapat mengatasi masalah ini.”

Terkait dengan adanya aliran dana untuk aksi terorisme yang dialirkan dari Australia ke Indonesia, Luhut mengaku kini aliran dana tersebut tengah dalam investigasi kedua negara. Cara mengatasi hal tersebut, ucap dia, adalah menyelesaikan revisi undang-undang anti-terorisme.

Dalam revisi UU tersebut, aparat diperbolehkan menahan orang atau kelompok yang dicurigai akan melakukan tindakan terorisme. Hal ini tidak dibolehkan dalam UU yang lama. “Kami harap proses revisi dapat rampung bulan depan,” tutur Luhut.

Adapun delegasi Indonesia beranggotakan Luhut, Kepala Kepolisian RI Badrodin Haiti, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian, serta Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ronny F. Sompie.

Sedangkan delegasi Australia dipimpin Jaksa Agung Australia George Brandis yang didampingi Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan. Brandis mengatakan pertemuan ini sekaligus menjadi ajang memperkuat kerja sama bidang intelijen antara Australia dan Indonesia. “Dengan demikian, persoalan terorisme dapat kami tanggulangi, mulai masalah pendanaannya, deradikalisasi, hingga keamanan cyber,” ucap Brandis.

BAGUS PRASETIYO




Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya