PDIP Ajukan Syarat Buat Ahok: Tobat Politik dan Ikut Ujian  

Reporter

Kamis, 9 Juni 2016 07:22 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama istri Veronica Tan (kanan) di dampingi Megawati Soekarnoputri, bersama wakil Gubenur Djarot Saiful Hidayat dan Istri Heppy Farida di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, 17 Desember 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajukan syarat buat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jika ingin didukung dalam Pilkada 2017.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan Ahok harus lebih dulu mengakui telah salah jalan lantaran memilih jalur perseorangan. "Harus 'tobat politik' dulu," kata Basarah, Rabu, 8 Juni 2016.

Pernyataan itu dilontarkan Basarah menanggapi klaim Ahok yang menyebut partai berlogo banteng dengan moncong putih itu telah merestui Ahok. "Dari awal Bu Mega kan mau usung saya. PDIP sudah OK mau usung," ujar Ahok.

Ahok menyatakan telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Mega di Teuku Umar, Menteng. Dalam pertemuan itu, Ahok menyebut Mega memuji kinerja Ahok-Djarot. "Bu Mega cuma bilang, 'Kalian itu sudah baik berdua’, begitu, lho," kata Ahok.

Tapi, dukungan itu nyatanya bukan tanpa syarat. PDI Perjuangan meminta Ahok menuntaskan sejumlah ketentuan.

Selain harus melakukan 'tobat politik', kata Basarah, Ahok juga diminta mendaftar sebagai calon gubernur yang nantinya bakal diusung PDI Perjuangan. Menurut Basarah, Ahok mesti mengikuti tahapan-tahapan yang telah digariskan partai. "Termasuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan," kata Basarah.

PDI Perjuangan, kata Basarah, juga tak mau salah langkah dalam mengusung calon Gubernur DKI Jakarta. Saat ini, PDI Perjuangan masih menunggu hasil penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus Sumber Waras yang menyeret Ahok.

Basarah khawatir jika nantinya KPK menetapkan Ahok sebagai tersangka. "Jangan sampai begitu Ahok diusulkan sebagai calon gubernur tiba-tiba dia jadi tersangka," kata dia.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Andreas Hugo Pareira juga sempat melontarkan pernyataan serupa.

Menurut Andreas, meski peluang Ahok masih terbuka, Ahok perlu menyelesaikan sejumlah urusan seperti kasus reklamasi dan dengan Teman Ahok, pendukung Ahok di jalur perseorangan. "Peluang ada, tapi Ahok urusi dulu relawannya," kata Andreas Senin lalu. "Karena kami juga memperhitungkan hal-hal itu."

Ahok mengatakan sebetulnya keputusannya memilih Teman Ahok bermula dari persoalan hak menyertakan pendapat dalam APBD 2015. "PDIP waktu itu kan menyetujui, memprotes soal anggaran E-budgeting," ujar Ahok.

Karena khawatir akan batas waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Ahok pun memilih Teman Ahok. "Waktu ketemu (Teman Ahok), kan gimana nih PDIP kalau dia enggak ngasih gimana Pak? kami udah enggak keburu nolong Bapak. Itu ceritanya," kata Ahok.

Ihwal kasus Sumber Waras, Ahok menanggapi santai. "Orang sertifikat juga sudah kita pegang. Masalah apa Sumber Waras?" kata dia. Soal Teman Ahok, Ahok pun menyatakan sampai saat ini masih tetap di jalur perseorangan. Dia tak ingin mengecewakan Teman Ahok."Sudah berjuang, masa ditinggal?" kata Ahok.

Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris tak yakin sepenuhnya dengan pilihan Ahok yang menolak jalur partai. Menurut dia, sejak awal sebetulnya Ahok lebih memilih jalur partai ketimbang mendaftar lewat jalur perseorangan.

Hanya saja, saat itu Ahok khawatir tak ada partai yang meminangnya hingga tenggat pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. "Saya yakin Pak Ahok-Djarot bisa maju lagi," kata dia.

DEVY ERNIS


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

14 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

18 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

38 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya