Kabareskrim baru Inspektur Jenderal Ari Dono Sukmanto, dengan suka cita dan gemas mencubit pipi rekan satu angkatannya saat memberikan ucapan selamat seusai upacara serah terima jabatan sejumlah pejabat Polri, di Mabes Polri, Jakarta, 31 Mei 2016. Ari Dono Sukmanto menggantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar yang telah memasuki masa pensiun pada bulan Juni ini. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bareskrim Polri Inspektur Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan TNI menyelidiki kasus penusukan Prajurit Satu Galang yang menyebabkan anggota Komando Pasukan Khusus itu tewas di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, 5 Juni 2016.
"Kami sudah koordinasi dengan TNI atas kejadian itu. Kelompok pelaku masih dicari," kata Inspektur Jenderal Ari di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.
Sebelumnya, seorang prajurit TNI Angkatan Darat Pratu Galang tewas setelah dianiaya dan ditusuk sekelompok orang berkendaraan sepeda motor di perbatasan wilayah Kota Cimahi dan Bandung (kawasan Jalan Rajawali), Jawa Barat, Minggu dinihari, sekitar pukul 01.30 WIB.
"Saat itu yang bersangkutan baru kembali melaksanakan kegiatan bersama teman-temannya di Jalan Asia Afrika. Pratu Galang dalam perjalanan kembali ke kesatuan, diberhentikan sekelompok orang dan kemudian dipukuli dan ditusuk lalu ditinggal di jalan," kata Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Letnan Kolonel Arh M. Desi Ariyanto.
Ia menuturkan saat itu Pratu Galang sempat ditolong dan dibawa ke RS Rajawali oleh beberapa warga, tapi karena yang bersangkutan adalah anggota militer, setelah dilaksanakan pertolongan awal, selanjutnya dipindahkan ke Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi.
Di RS Dustira, dilakukan tindakan operasi untuk memberikan pertolongan terhadap Pratu Galang, tapi karena luka yang diderita cukup parah maka nyawa Pratu Galang tidak bisa diselamatkan.
"Pukul 16.17 WIB yang bersangkutan dinyatakan meninggal dan selanjutnya dibawa ke daerah Ponorogo untuk dimakamkan," katanya.