Komisi Yudisial Ogah Anggarannya Dipangkas Menteri Keuangan  

Reporter

Rabu, 8 Juni 2016 03:05 WIB

Dua anggota Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus (kiri) dan Aidul Fitriciada Azhari (kedua dari kiri) mengucapkan sumpah jabatan pada acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 12 Februari 2016. Presiden Jokowi juga melantik dua anggota Komisi Yudisial dan sembilan anggota Ombudsman. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial Danang Wijayanto mengatakan lembaganya keberatan dengan rencana penghematan anggaran yang akan dilakukan pemerintah terhadap Komisi Yudisial. Penghematan itu direncanakan mencapai 25,8 persen, yakni dari sebelumnya Rp 148, 8 miliar menjadi Rp 110,3 miliar.

Danang menjelaskan, agenda penting Komisi Yudisial adalah mengawasi hakim. Karena itu, komponen alokasi terbesar ada di perjalanan dinas. "Tapi instruksi Menteri Keuangan pemotongan adalah (di) perjalanan dinas. Kami kesulitan," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 7 Juni 2016.

Menurut Danang, mendatangkan hakim dari daerah membutuhkan dana. Kegiatan itu masuk dalam anggaran perjalanan dinas. Ia mengaku telah berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan, tapi belum memperoleh titik temu. Ia mengatakan tidak mungkin memangkas dana alokasi untuk dukungan manajemen Komisi Yudisial.

Danang menuturkan dana dukungan untuk manajemen Komisi Yudisial tidak bisa dipangkas karena merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan. Ia menyebut, biaya tetap itu layaknya listrik, air, dan operasional. Ia terpaksa memangkas anggaran rekrutmen, peningkatan kapasitas hakim, dan pengawasan.

Anggota Komisi Hukum DPR, Junimart Girsang, mengatakan Komisi Yudisial adalah lembaga yang ditakuti para hakim. Dengan pemotongan anggaran, kinerja Komisi bisa terpengaruh. Ia menyarankan Komisi Yudisial tidak perlu memotong anggaran. "Malah harus ditambah untuk memantau hakim-hakim di daerah," tutur politikus PDI Perjuangan itu.

Senada dengan Junimart, anggota Komisi Hukum dari Partai Kebangkitan Bangsa, Jazilul Fawaid, juga menolak penghematan anggaran Komisi Yudisial. Sebab, peningkatan kapasitas hakim menjadi prioritas. "PKB tidak setuju bila anggaran dipotong," kata Jazilul.

DANANG FIRMANTO


Berita terkait

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

5 jam lalu

Penggunaan Alat Sadap oleh Lembaga Negara Berpotensi Melanggar Hak Asasi Manusia

Penggunaan alat sadap oleh sejumlah lembaga negara antara lain Polri, Kejaksaan Agung, KPK, berpotensi melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Tugas dan Fungsi Lembaga Negara Ini?

13 Februari 2024

Prabowo Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Tugas dan Fungsi Lembaga Negara Ini?

Pasca-munculnya dugaan maladministrasi yang dilakukan menteri pertahanan Prabowo, laporan terhadap Ombudsman pun muncul. Ini profil Ombudsman.

Baca Selengkapnya

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

16 Januari 2024

Besok Groundbreaking Keempat IKN: 2 Proyek BUMN, 4 Swasta, 4 Lembaga Negara

Groundbreaking pertama IKN di tahun ini digelar pada 17 Januari dan akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Lembaga Negara Kerap Jadi Sasaran Peretasan, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

9 Januari 2024

Lembaga Negara Kerap Jadi Sasaran Peretasan, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

Peretasan atau serangan siber yang menyasar lembaga negara atau pemerintahan memang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Miko Ginting Mundur dari Juru Bicara KY, Ini Alasannya

6 Januari 2024

Miko Ginting Mundur dari Juru Bicara KY, Ini Alasannya

Miko Susanto Ginting menyampaikan dirinya resmi berhenti menjabat sebagai juru bicara Komisi Yudisial (KY) per 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Draf Final RKUHP: Hina DPR, Polri, dan Lembaga Negara Diancam Penjara 1,5 Tahun

7 Juli 2022

Draf Final RKUHP: Hina DPR, Polri, dan Lembaga Negara Diancam Penjara 1,5 Tahun

Draf final RKUHP tetap mempertahankan pasal penghinaan terhadap kekuasaan umum dan lembaga negara. Ketentuan tersebut diatur dalam dalam Pasal 351.

Baca Selengkapnya

BRIN Lantik 1.648 Periset dari Kementerian dan Lembaga

19 Juni 2022

BRIN Lantik 1.648 Periset dari Kementerian dan Lembaga

Pelantikan itu membuat total 3.621 orang periset peralihan dari kementerian dan lembaga yang telah resmi bergabung ke BRIN.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Instansi Laksanakan Survei Integritas 2021

23 April 2022

KPK Minta Instansi Laksanakan Survei Integritas 2021

KPK melakukan SPI 2021 untuk memetakan risiko kerawanan korupsi di berbagai instansi pemerintahan dan lembaga di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

22 April 2022

Komisi Yudisial Diminta Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

Berharap Majelis Hakim tidak dapat diintervensi oleh pihak-pihak yang beritikad jahat

Baca Selengkapnya

Ini 5 Kementerian dan Lembaga Negara dengan Anggaran Tertinggi di 2022

17 Agustus 2021

Ini 5 Kementerian dan Lembaga Negara dengan Anggaran Tertinggi di 2022

Jokowi mengatakan belanja negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022 direncanakan sebesar Rp 2.708,7 triliun.

Baca Selengkapnya