Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 6 Juni 2016 14:34 WIB

Sineas Indonesia Garin Nugroho. ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketentuan verifikasi faktual yang akhirnya dimasukkan Dewan Perwakilan Rakyat dalam pengesahan revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah pekan lalu dinilai tak masuk akal dan berpotensi merugikan calon yang maju secara perorangan, di luar jalur partai politik.

“Itu ide yang kurang pantas, ada-ada saja,” ujar Koordinator Jogja Independent (Joint), Yustina Neni, menanggapi revisi UU Pilkada itu pada Senin, 6 Juni 2016. Joint adalah forum yang dibentuk untuk pemenangan sineas Garin Nugroho-Rommy Harianto dalam pemilihan Wali Kota Yogyakarta.

Ketentuan verifikasi faktual ini mewajibkan panitia pemungutan suara (PPS) selama masa kerja 14 hari untuk menemui satu per satu pendukung calon perseorangan guna mencocokkan informasi dengan data diri dalam KTP yang terkumpul.

Jika dalam masa tiga hari petugas gagal menemui pendukung itu, pendukung harus yang melapor ke petugas PPS setempat. Jika tak bisa dilakukan, dukungan dianggap tak sah atau gugur.

Neni menilai, seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu, yang mendorong harapan warga pada munculnya pemimpin baru. Aturan itu, kata dia, seharusnya membuat kandidat berani mencalonkan diri meskipun miskin. Karena itu, Neni menyesalkan aturan mengada-ada yang membuat DPR seolah mempersulit warga yang berniat mencalonkan diri. “Wong tidak usah ada aturan baru (verifikasi faktual) saja sudah berat menghimpun KTP,” ujarnya.

Neni menuturkan, meski berat pelaksanaannya, ketentuan itu tak akan membuat Joint menurunkan target dukungan 45 ribu KTP bagi Garin-Rommy. Meskipun syarat minimal dari KPU hanya sekitar 27 ribu KTP. "Sampai Sabtu kemarin dukungan Garin-Rommy sudah terkumpul 3.422 KTP,” ujarnya.

Joint pun menegaskan akan bekerja ekstra keras dengan tambahan ketentuan yang memberatkan itu. Memasuki bulan puasa ini, Joint juga akan bergerak terus melakukan pendidikan politik dan penggalangan KTP tapi menyesuaikan kegiatan warga yang akan disambangi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto mempersilakan petugas PPS di Kota Yogyakarta mengangkat petugas verifikasi guna membantu tugas mereka. “Basis penganggarannya berdasarkan hari verifikasi, bukan berapa banyak personel yang mereka angkat,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Film Samsara Karya Garin Nugroho akan Tayang di Singapura

46 hari lalu

Film Samsara Karya Garin Nugroho akan Tayang di Singapura

Film Samsara karya Garin Nugroho akan tayang di Singapura pada 10 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Samsara Karya Garin Nugroho Gabungkan Seni Tradisional Bali dan Musik Elektronik

49 hari lalu

Samsara Karya Garin Nugroho Gabungkan Seni Tradisional Bali dan Musik Elektronik

Karya terbaru Garin Nugroho, Samsara adalah film bisu hitam putih yang dibintangi Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya