Aktivis Desak Polisi Hentikan Sweeping Ramadan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 3 Juni 2016 17:41 WIB

Sejumlah massa ormas Islam saat melakukan sweeping dan sosialisasi penutupan tempat hiburan, di kawasan jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/7). Sosialisasi ini sebagai anjuran penutupan tempat hiburan malam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan aktivis mendesak aparat kepolisian membuat aturan tegas untuk menghentikan tradisi sweeping oleh kelompok masyarakat saat Ramadan.

"Aparat harus mensosialisasikan aturan larangan sweeping ini dan apa saja sanksi yang bakal diterapkan jika ada yang tetap melakukan aksi itu," ujar aktivis Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) Agnes Dwi Rusjati, Jumat, 3 Juni 2016.

Ramadan berlangsung mulai Senin, 6 Juni 2016. Pihak kepolisian melalui Kapolda DIY Brigadir Jenderal Prasta Wahyu Hidayat awal Juni ini juga telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama di DIY di gedung Graha Sarina Vidi di Jalan Magelang, Sleman, dan meminta semua organisasi masyarakat tidak melakukan sweeping saat Ramadan.

Pihak kepolisian pun telah berkomunikasi dengan kepala daerah maupun legislatif untuk membahas langkah pengamanan pada Ramadan nanti. "Tiap kepala kepolisian di daerah kabupaten/kota harus bisa menindaklanjuti aturan itu dan menjamin benar-tidak akan ada aksi main hakim sendiri oleh ormas," kata Agnes.

Agnes menambahkan, Kota Yogya sebagai wilayah dengan masyarakat terdidik memiliki cara-cara yang sesuai kearifan lokal untuk bersikap saling menghargai tanpa harus mencederai. "Masyarakat sudah lelah dibenturkan satu sama lain karena aparat absen jika ada kasus-kasus seperti sweeping ini," tuturnya.

Upaya kepolisian menegakkan hukum atas tindakan seperti sweeping, kata Agnes, perlu didukung lembaga lain, tak hanya pemerintah, tapi juga organisasi masyarakat yang besar, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. "Sehingga kepolisian terdorong menjalankan tanggung jawab menjadi pengayom untuk semua elemen, sementara masyarakat harus ikut mengawasi," ucapnya.

Kasus sweeping ormas atau tindakan intimidatif dengan dalih lainnya di Yogya dinilai hampir tak pernah ada tindak lanjutnya ke proses hukum hingga terus berulang. "Kami menunggu aparat menjalankan tugasnya dengan baik, memberi rasa aman sehingga perbedaan tak jadi persoalan, baik yang berpuasa maupun tidak, sama-sama mendapatkan rasa aman," ujarnya.

Wakil Ketua Pimpinan Dewan Muhammadiyah Kota Yogyakarta Ashad Kusuma Jaya menyerukan, jika ormas-ormas atau kelompok tertentu terganggu dengan adanya kegiatan hiburan atau apa pun yang dinilai mengganggu, silakan menyampaikan protes kepada kepolisian. "Bukan masyarakat lain yang jadi sasaran. Kami mengecam segala aksi main hakim sendiri dan pengambilalihan tugas kepolisian," katanya.

Ashad menambahkan, Muhammadiyah pun telah bergerak untuk meredam potensi-potensi aksi sweeping itu dengan memperbanyak kegiatan di basis kampung. Dengan demikian, selama Ramadan, kampung-kampung di Yogya kondusif. "Tiga puluh ranting kami gerakkan untuk mengisi Ramadan dengan menggali potensi tradisi setempat agar menjadi sesuatu yang menarik dikemas untuk memeriahkan Ramadan, jangan mengisi dengan kekerasan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya