Pendeta Nathan Pastikan Tak Hadir di Simposium Anti-PKI

Reporter

Selasa, 31 Mei 2016 08:05 WIB

Konferensi Pers jelang pelaksanaan Simposium Anti PKI di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta, 30 Mei 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Nathan Setiabudi mengatakan dia tak mengetahui jika namanya sempat tercantum sebagai pembicara dalam acara simposium nasional “Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain” di Balai Kartini, Jakarta, 1-2 Juni 2016.

“Saya sendiri belum tahu kalau nama saya tercantum (sebagai pembicara),” kata Nathan kepada Tempo saat dihubungi, Senin, 30 Mei 2016.

Nathan mengatakan tak ada pihak dari penyelenggara acara itu yang menghubunginya untuk menjadi pembicara. Apalagi, pada hari yang sama dengan saat penyelenggaraan simposium itu, dia memiliki agenda kegiatan pribadi.

Apabila diundang pun, Nathan tak akan langsung mengiyakan undangan tersebut. Ia lebih dulu akan mempertanyakan mengenai acara tersebut kepada pengundang. “Siapa yang menyelenggarakan, siapa yang akan datang,” ujarnya.

Dalam susunan acara simposium tersebut, yang diterima Tempo pada Ahad kemarin, Nathan termasuk salah pembicara pada hari kedua seminar, Kamis, 2 Juni 2016. Nathan berbicara di sesi ketiga yang membahas ideologi komunis dalam perspektif agama.

Namun, sehari kemudian, susunan acara berubah. Nama Nathan tidak ada lagi. Pada sesi tersebut, pembicaranya tinggal Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud, Dewa Putu Sukardi, dan Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia Ignatius Suharyo.

Simposium tersebut merupakan acara tandingan dari Simposium Nasional 1965 yang digagas pemerintah dengan tujuan merekonsiliasi pemerintah dengan para korban peristiwa 1965. Sejumlah purnawirawan militer, salah satunya mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (Purnawirawan) Kivlan Zen, menjadi penggagasnya. Mereka ingin menggelar simposium tandingan karena merasa aspirasinya tidak terwakili pada Simposium Nasional 1965 pada 18-19 April lalu.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

29 September 2017

Polisi Sita Bendera Berlogo Palu Arit di Kafe Garasi 66

Meski pemiliknya menyatakan tak bertujuan menyebarkan komunisme dengan memasang bendera berlogo palu arit aparat tetap memintanya mencopot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

3 Juni 2017

Jokowi: Tunjukkan di Mana Ada PKI, Detik Ini Juga Saya Gebuk!

Jokowi tidak terima dirinya dikait-kaitkan dengan PKI, apalagi dituding melindungi komunisme.

Baca Selengkapnya

Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

25 Januari 2017

Soal Logo Palu Arit, Fadli Zon Sependapat dengan Rizieq

Fadli Zon mengaku sependapat dengan Rizieq Syihab soal adanya gambar mirip palu-arit pada logo Bank Indonesia di mata uang Rp 100 ribu.

Baca Selengkapnya

Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

26 Desember 2016

Kenakan Kaus Palu-Arit, Pemuda di Yogya Ditangkap Polisi

Pemuda tersebut membeli kaus bergambar palu-arit produksi Bandung itu pada tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

3 Oktober 2016

Ada Gambar Palu-Arit, Petugas Copot Beberapa Baliho IM3  

Baliho tersebut tersebar di empat titik di Jakarta Selatan, salah satunya di Jalan Lenteng Agung.

Baca Selengkapnya

Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

3 Oktober 2016

Buku Komunis Beredar, Polisi Periksa Ikatan Penerbit  

Polisi tidak ingin buru-buru menetapkan seseorang sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

3 Juni 2016

BIN Diminta Cari Penyebar Isu Komunis

BIN dimintamengungkap aktor di belakangnya untuk mengetahui akar persoalan sekaligus mengidentifikasi motif.

Baca Selengkapnya

Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

3 Juni 2016

Datangi Menteri Luhut, Ketua FPI Rizieq Shihab Sampaikan Hal Ini

Rizieq datang seusai memimpin iring-iringan massa menyuarakan anti-PKI.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

3 Juni 2016

AJI Kecam FPI yang Intimidasi Jurnalis di Simposium Anti-PKI

AJI Jakarta meminta pelaku pengusiran dan intimidasi atas jurnalis diproses secara hukum karena melanggar UU Pers.

Baca Selengkapnya

Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

3 Juni 2016

Ansor Protes Dicatut Panitia Simposium Anti-PKI  

Gerakan Pemuda Ansor menyampaikan protes karena nama dan logo organisasinya ikut dicantumkan.

Baca Selengkapnya