Menteri Yohana Klaim IDI Sepakat Eksekusi Hukuman Kebiri  

Reporter

Selasa, 31 Mei 2016 04:20 WIB

Pesantren Ulul Albab, Kecamatan Candipuro, Lumajang menggalang tanda tangan mendukung hukuman kebiri terhadap predator anak dan wanita, 28 Mei 2016. Bentuk dukungan itu akan diserahkan kepada Menteri, Khofifah Indar Parawansa. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menyatakan telah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait dengan pelaksanaan eksekusi hukuman kebiri. IDI telah sepakat dan menyetujui adanya eksekusi hukuman tambahan, yaitu kebiri dengan suntikan bahan kimia, bagi pelaku kejahatan seksual terhadap anak.

"Setelah pertemuan dengan IDI, akhirnya ID setuju sepanjang itu untuk rehabilitasi," ujar Yohana di kompleks DPR, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.

Namun Yohana belum bisa menjelaskan lebih lanjut perihal rehabilitasi yang dimaksud. "Nanti tunggu rapat, masih kami bicarakan mekanismenya," katanya.

Sebelumnya, IDI menolak melakukan eksekusi hukuman kebiri karena alasan kode etik. Etika seorang dokter ialah menyembuhkan, bukan memberikan rasa sakit. Namun, di beberapa negara, masih ada yang menerapkan hukuman mati lewat suntikan.

"Mereka tadinya memang keberatan dengan perpu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang), tapi program ini bukan untuk membunuh pelaku, tapi kita menuju ke rehabilitasi pelaku," tutur Yohana.

Kebiri dengan suntikan bahan kimia merupakan hukuman tambahan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly juga mengatakan eksekusi kebiri bagi terpidana kasus kejahatan seksual terhadap anak akan dibebankan kepada dokter. Kalangan medis tak bisa mengelak bila sudah menjadi putusan pengadilan.

Adapun teknis eksekusi vonis kebiri akan berbentuk peraturan turunan, seperti peraturan presiden.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

5 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

26 Agustus 2023

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap melalui hasil tes DNA

Baca Selengkapnya

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

11 Juli 2023

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

Kemen PPPA meminta Pemda memeriksa sejauh mana dampak psikologis peristiwa bunuh diri di rel terhadap anak-anak yang menyaksikan.

Baca Selengkapnya

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

18 Februari 2023

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

KemenPPPA mengaku tidak sependapat dengan pandangan tidak menginginkan keturunan atau childfree. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

7 Februari 2023

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

Kasus penculikan anak bertambah lebih banyak pada awal 2023. Total 28 kejadian terjadi sepanjang awal tahun ini.

Baca Selengkapnya