Sentra Bawang Probolinggo Diserbu Bawang dari Bima NTB

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 23:01 WIB

Bawang merah yang dijual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Harga bawang naik dari 20 ribu rupiah menjadi 22 ribu rupiah perkilogram. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Probolinggo - Pasar bawang merah di Probolinggo mendapat gempuran bawang merah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, 30 Mei 2016. "Hari ini datang kendaraan truk yang mengangkut bawang merah yang berasal dari Bima," kata Yulianto, pedagang bawang merah di Sentra Pasar Bawang di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Yulianto menuturkan, bawang merah jenis super yang berukuran besar ini dijual dengan harga Rp 27 ribu perkilogram. "Kalau di pengecer bisa diatas Rp 30 ribu," kata Yulianto. Ada perbedaan harga antara bawang merah dari Bima dengan Probolinggo. Kalau bawang merah dari Bima ukurannya lebih besar dibanding dari Probolinggo. "Namun potongannya hanya 5 persen perkilogram. Sedangkan bawang merah Probolinggo, potongannya bisa sampai 16 persen atau 17 persen," kata dia.

Karena itu, bawang merah dari Bima jatuhnya tetap lebih mahal daripada dari lokal Probolinggo. Yulianto mengatakan saat ini harga bawang memang sedang bagus-bagusnya kalau menurut petani. "Kalau bagi pedagang yang biasa-biasa saja," katanya. Dia mengatakan, masa panen raya akan segera tiba. Artinya, harga bawang merah masih akan turun lagi. Harga bawang merah memang sempat mengalami lonjakan beberapa hari yang lalu.

"Harga naik beberapa hari yang lalu akibat hujan. Sehingga nggak ada yang mengikat bawang. Jadinya di sentra bawang, barangnya sedikit," kata dia. Namun saat ini, persediaan bawang sudah mulai melimpah. "Apalagi masa panen raya sudah menjelang," kata dia. Ihwal impor bawang merah, juga menjadi perhatian pedagang. "Impor bawang merah akan merugikan petani. Kasihan mereka," katanya. Impor bawang merah akan membuat harga bawang jatuh.

Sementara itu, petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo juga khawatir dengan rencana pemerintah yang merencanakan untuk impor bawang merah. Impor bawang merah diyakini petani bakal membuat harga bawang merah akan terjun bebas.


Imam Wahyudi, petani bawang merah Desa Sokaan, Kecamatan Krejengen, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengaku sangat khawatir dengan rencana impor bawang merah.

"Serbuan bawang dari luar Probolinggo saja sudah bisa membuat harga turun, apalagi serbuan bawang impor," kata Imam, Senin siang, 30 Mei 2016.


Dia mengatakan, saat ini saja bawang merah dari luar Probolinggo sudah banyak yang masuk pasaran. "Di Probolinggo sebenarnya sudah masuk panen raya. Namun bawang dari luar Probolinggo tetap masuk pasar," katanya. Harga bawang merah di tingkat pengecer saat ini bisa mencapai Rp 30 ribu perkilogram.

Harga bawang yang melonjak ini tidak kemudian secara otomatis dinikmati oleh petani. Di sawah, harga bawang merah Rp 18 ribu. "Kalau di pengecer memang tinggi, tapi kalau di sawah Rp 18 ribu," katanya.


Harga tersebut, menurut petani sudah bagus mengingat produksi bawang merah saat ini juga tidak maksimal akibat musim yang tidak menentu. "Hasil panenan perhektar minimal 7 ton. Kalau tanamannya bagus bisa sampai 15 ton perhektare," kata Imam. Imam mengatakan biaya tanam hingga panen, untuk setiap hektar bisa menghabiskan biaya Rp 75 juta.

"Kalau punya lahan sendiri. Kalau lahannya sewa ya bisa lebih," ujar Imam.


Dia juga mengatakan kendala yang dihadapi petani saat ini adalah harga bibit melonjak serta serbuan ulat bawang. "Bawang belum besar, daunnya sudah dimakan ulat. Akibatnya daun bawang gundul," katanya. Ancaman produksi bawang merah menjadi tidak maksimal bakal terjadi. "Bisa dibawah 7 ton perhektarenya," kata Imam. Imam mengatakan setiap hari yang dilakukannya saat ini adalah membasmi ulat.

Imam mengaku bakal memanen bawang dua hari menjelang puasa. Dia berharap harga bawang masih bertahan seperti saat ini. "Kalau pemerintah jadi mengimpor bawang, harga bawang bisa dibawah Rp 10 ribu perkilogram," katanya. Bagi petani, harga bawang merah saat ini sudah bagus. "Di pasaran saat ini tidak sampai Rp 38 ribu," katanya.

Harga yang berlaku saat ini sudah seimbang dengan biaya produksi yang tinggi serta ancaman ulat bawang yang membuat hasil panan tidak maksimal. Dengan masa panen raya saat ini, harga bawang merah akan cenderung turun walaupun tanpa campur tangan impor. "Kami berharap pemerintah tidak impor bawang," katanya.

Imam juga mengatakan masa panen raya yang mulai berlansung saat ini juga membuat pemilik lahan bawang berjaga-jaga. "Petani bawang merah menjaga lahannya masing-masing yang sudah mendekati masa panen," katanya. Para petani menjaga lahannya sejak setelah waktu Isya hingga menjelang pagi hari. "Untuk jaga-jaga saja," katanya. Petani khawatir, bawang yang akan segera dipanen dijarah maling menyusul harga bawang saat ini yang sedang meroket.

DAVID PRIYASIDHARTA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

8 hari lalu

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.

Baca Selengkapnya

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

9 hari lalu

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

17 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Harga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia

25 hari lalu

Harga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia

Harga bawang putih meroket jelang lebaran, muncul opsi impor. Negara mana saja langganan Indonesia?

Baca Selengkapnya

Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

25 hari lalu

Allicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang

Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.

Baca Selengkapnya

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

32 hari lalu

Blusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal

Jokowi mengatakan harga beras di pasar tersebut terpantau sebesar Rp 13.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan

36 hari lalu

Keliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan

Ombudsman menyatakan rekomendasi RIPH mestinya diterbitkan Bapanas, bukan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

28 Februari 2024

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

Program makan siang gratis dan susu gratis yang menyedot dana Rp 450 triliun per tahun bakal membebani APBN 2025.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024

1 Februari 2024

BPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024

BPS mencatat kenaikan inflasi tahunan yang terjadi pada Januari 2024, yaitu 2,57 persen.

Baca Selengkapnya