Menteri Yohana: Kasus Yuyun Akibat Orang Tua Tak Mengawasi  

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 16:08 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise saat menyampaikan materi dalam 'Diskusi Musikal Bersama Lindungi Anak, di Taman Budaya Bali - Art Centre, 24 April 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise mengatakan banyaknya kekerasan yang terjadi pada anak saat ini adalah wujud krisis pengasuhan anak. Yohana mencontohkan kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, 14 tahun, di Bengkulu pada April 2016.

"Itu yang salah sebenarnya adalah orang tuanya. YY ditinggal orang tuanya ke kebun. Dia di rumah sendirian," ujar Yohana saat rapat kerja gabungan bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016.

Ini berakibat, kata Yohana, Yuyun minim pengawasan dan perlindungan. "Anak jadi mangsa pelaku. Fungsi perlindungan terhadap anak harusnya diperhatikan," katanya. Selain krisis pengasuhan anak, menurut Yohana, saat ini juga jelas terjadi krisis kepedulian terhadap anak dan krisis penegakan hukum.

Yuyun adalah seorang siswa sekolah menengah pertama yang ditemukan tewas di dasar jurang sedalam 20 meter di pinggir hutan Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu, 4 April lalu. Kasus Yuyun menjadi sorotan banyak pihak lantaran gadis belia itu diperkosa secara bergiliran oleh 14 lelaki, tujuh di antaranya anak di bawah umur.

Pernyataan Menteri Yohana yang menyalahkan orang tua Yuyun itu dikeluhkan oleh Maman Imanul Haq, anggota Komisi VIII DPR. "Tiba-tiba Ibu salahkan orang tua, ini menyakitkan. Kami kecewa dengan pernyataan itu," ucap Maman.

Adapun Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan, secara umum, sumber masalah kekerasan anak utamanya adalah keluarga. "Kalau masalah keluarga sudah tertata dengan baik, keluarga jadi surga bagi penghuninya, maka enggak akan ke mana-mana anaknya," ujar Anang.

Selanjutnya, Anang menyoroti kasus kekerasan seksual yang disebabkan maraknya akses pornografi, khususnya dari Internet. "Kalau keluarga bisa membentengi, anak tidak akan lari ke sana, jadi itu akar masalahnya," katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

10 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

35 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

41 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

52 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

54 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya