Jenderal dan Ormas Islam Akan Gelar Simposium 65 'Tandingan'  

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 16:06 WIB

Konferensi Pers jelang pelaksanaan Simposium Anti PKI di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta, 30 Mei 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok yang menamakan diri Gerakan Bela Negara bakal menggelar simposium bertajuk Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain. Kegiatan yang merupakan tandingan dari simposium Membedah Tragedi 65 April lalu itu dilaksanakan pada 1-2 Juni 2016, di Balai Kartini, Semanggi.

"Simposium ini didasari keprihatinan bahwa Pancasila semakin ditinggalkan oleh generasi muda," ujar ketua panitia simposium Letnan Jenderal (Purnawirawan) Kiki Syahnakri pada konferensi pers di Gedung Dewan Dakwah, Keramat, Jakarta Pusat, Senin, 30 Mei 2016.

Kelompok yang memprakarsai pelaksanaan simposium ini, kata Kiki, terdiri dari purnawirawan tentara, organisasi yang berlandaskan Pancasila, organisasi masyarakat Islam, dan unsur masyarakat lainnya. Kiki berujar acara itu didukung oleh sejumlah purnawirawan militer yang bertindak sebagai panitia.

"Ada lebih dari 70 ormas yang terlibat. Tak bisa saya sebutkan satu persatu, ada dari Surabaya, Bandung, dan sebagainya," kata dia.

Kiki mengimbuhkan simposium dihadiri pembicara tingkat nasional yang akan membahas peristiwa 1965 dari aspek sejarah, ideologi, agama, dan konstitusi.

Simposium ini disebut-sebut belum mendapat izin dari pemerintah. Namun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan tak mempermasalahkan. "Nggak apa-apa, nggak masalah bagi saya," kata Luhut di Kemayoran, Minggu kemarin.

Simposium tersebut, menurut Luhut, bisa menjadi perspektif tambahan terhadap isu pembunuhan massal 1965. Apalagi, panitianya terdiri dari pihak yang tak puas terhadap pelaksanaan maupun hasil simposium Membedah Tragedi 1965 yang diprakarsai pemerintah April lalu.

Luhut sendiri diminta hadir, namun ia mengaku belum memutuskan akan datang atau tidak. Meskipun Luhut belum dipastikan hadir, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dijadwalkan hadir memberi sambutan di hari pertama simposium.

Imam besar Front Pembela Islam Habieb Rizieq dijadwalkan menjadi pembicara di sesi I pada 1 Juni. Adapun pada 2 Juni Wakil Ketua Dewan Perwakilan Fadli Zon dijadwalkan hadir sebagai pembicara, membawa materi beraspek konstitusi.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

13 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

20 hari lalu

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

Menkumham berikan remisi khusus kepada 159.557 narapidana saat perayaan Idul Fitri 1445 H. Apa dasar hukum pemberian remisi ini?

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

22 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

22 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

24 hari lalu

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

Perusahaan terlapor menyerahkan alat cetak kerat gelas kepada perusahaan pelapor dan berjanji tidak akan mencetak dan menjual kerat gelas lagi.

Baca Selengkapnya

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

25 hari lalu

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

KPK segera terbitkan Sprindik baru Eddy Hiariej. Ini kilas balik dugaan kasus suap eks Wamenkumham dan saksi ahli tim Prabowo-Gibran di MK.

Baca Selengkapnya

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

26 hari lalu

Yassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik 18 pejabat hasil perombakan di Kemenkumham hari ini

Baca Selengkapnya

Sudah Gelar Perkara, KPK Segera Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

26 hari lalu

Sudah Gelar Perkara, KPK Segera Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK segera menerbitkan surat perintah penyidikan atau sprindik baru terhadap bekas wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya