Ancaman Banjir Susulan, PVMBG Minta Desa Subang Dikosongkan

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 28 Mei 2016 05:43 WIB

Banjir Rendam Sawah di Subang

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kasbani meminta permukiman penduduk korban banjir bandang di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang, Jawa Barat, agar dikosongkan.

“Kalau terjadi hujan besar, masih ada potensi untuk banjir bandang susulan,” kata Kasbani saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 Mei 2016.

Kasbani mengatakan PVMBG sudah mengirim tim untuk memeriksa bencana banjir bandang itu. Dari pemeriksaan, banjir bandang disebabkan material tanah dan kayu dari tebing yang longsor menutup badan sungai saat hujan deras di malam kejadian itu.

“Longsor itu membendung sungai, dan lama-lama air makin besar dan (material longsoran yang membendung sungai) tidak kuat menahan itu akhirnya jebol mengakibatkan banjir bandang,” kata Kasbani.

Kasbani mengaku merasa khawatir material longsor yang masih tersisa di badan sungai, serta tebing yang belum stabil masih berpotensi terjadinya longsor susulan. Ini bisa terjadi jika hujan lebat kembali turun dan memicu terjadinya banjir bandang susulan.

“Pokoknya kalau terjadi hujan besar, dua kampung pas di depan lembah itu di Sukareta dan Cihideung Girang, yang berhadapan langsung itu, perlu dikosongkan dulu,” ujarnya.

Kasbani mengatakan PVMBG masih menyiapkan rekomendasi final mengenai bencana banjir bandang di Subang itu. Hasilnya akan dikirimkan kepada pemerintah Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Subang. “Kami akan resmi kirimkan ke pemda,” katanya.

Dia membenarkan salah satu yang tengah dikaji adalah kemungkinan relokasi warga yang terkena bencana banjir bandang itu. “Kalau ada kekhawatiran terjadi lagi, sebaiknya relokasi permanen, kalau ada kekhawatiran ada longsornya lagi. Kecuali kita bisa menjamin tidak ada longsoran lagi,” kata Kasbani.

Menurut Kasbani, umumnya daerah yang sempat terjadi longsor menyimpan potensi bekal terjadi longsor lagi. Kebetulan, daerah longsor yang mengakibatkan banjir bandang itu berupa tebing yang terjal. “Itu membuatnya masih berpotensi longsor lagi,” kata dia. Tim juga masih menuntaskan pemeriksaan penyebab longsor tebing itu.

Korban tewas dalam bencana banjir bandang Sungai Cipanoli di Desa Sukakerti, Kecamatan Cisalak, Subang, Jawa Barat, yang terjadi Ahad malam, 22 Mei 2016, berjumlah enam orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan penanganan darurat banjir bandang terus dilakukan hingga 29 Mei 2016. Fokus utama selama masa tanggap darurat adalah penyelamatan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, dan perbaikan darurat dari dampak banjir bandang.

Adapun nama-nama korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Parni, 50 tahun, Eni (45), Nabilah (7), Musa (55), Mae (17), dan Rizal (10). Lima orang korban luka berat adalah Amen (55), Raza (14 bulan), Makmur (47), dan 2 orang masih pendataan. Sebanyak 388 jiwa kini mengungsi.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Jelang Arus Mudik Jalur Pantura Timur Rawan Banjir, MTI Usulkan Opsi Kereta Api

34 hari lalu

Jelang Arus Mudik Jalur Pantura Timur Rawan Banjir, MTI Usulkan Opsi Kereta Api

Pemerintah harus mengantisipasi banjir di Pantura timur jelang arus mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar

36 hari lalu

Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng & DIY) mencatat selama periode Maret 2024 telah menambah stok LPG 3 kilogram (Kg) hingga 394 ribu tabung untuk wilayah terdampak cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Banjir Pantura, Akses Demak ke Kudus Terputus Akibat Tanggul Jebol

42 hari lalu

Banjir Pantura, Akses Demak ke Kudus Terputus Akibat Tanggul Jebol

Banjir pantura mengakibatkan sebuah tanggul sungai terputus dan berdampak pada terputusnya akses jalan dari Kabupaten Demak menuju Kudus.

Baca Selengkapnya

Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh

42 hari lalu

Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh

Banjir dipicu tanggul sungai di perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus yang tak mampu menampung debit air.

Baca Selengkapnya

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Bencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca

Mulai besok BNPB segera gelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Jilid 2 untuk cegah bencana hidrometeorologi atau banjir di Pantura, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

BNPB Laporkan Wilayah Pantura Terdampak Bencana Hidrometeorologi

44 hari lalu

BNPB Laporkan Wilayah Pantura Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Sedikitnya 10 kota dan kabupaten di wilayah Pantura terendam banjir. Akibat bencana hidrometeorologi.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Naik, Padi Siap Panen Petani Demak Hancur Diterjang Banjir

59 hari lalu

Harga Beras Naik, Padi Siap Panen Petani Demak Hancur Diterjang Banjir

Petani Demak harusnya menikmati kondisi harga beras yang naik. Namun padi mereka hancur diterjang. Padahal sudah siap dipanen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Heran Prabowo Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Heran Prabowo Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) mempertanyakan Prabowo Subianto yang tiba-tiba menunjukkan perhatian pada banjir rob Pantura.

Baca Selengkapnya

Menilik Janji Kampanye Ganjar Pranowo untuk Atasi Banjir Semarang dan Jawa Tengah

3 Januari 2023

Menilik Janji Kampanye Ganjar Pranowo untuk Atasi Banjir Semarang dan Jawa Tengah

Saat Ganjar Pranowo berkampanye Pilgub Jawa Tengah 2018-2023, dia menjanjikan akan melakukan penanganan banjir rob di Semarang secara tuntas.

Baca Selengkapnya