Ditekan Aparat, Pemutaran Film Tragedi Mei 1998 Batal  

Reporter

Jumat, 27 Mei 2016 15:28 WIB

Massa merusak mobil saat kerusuhan di Jalan Hasyim Ashari, Jakarta, 14 Mei 1998. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Surakarta - Acara Panggung Rakyat untuk mengenang peristiwa kerusuhan Mei kelabu di Solo gagal memutar film dokumenter Tragedi Mei 1998. Polisi meminta agar panitia penyelenggara membatalkan kegiatan tersebut pada Kamis malam, 26 Mei 2016.

Bahkan acara pentas seni itu harus berhenti lebih awal lantaran situasi cukup memanas. Beberapa pria tak dikenal masuk ke lokasi acara dan meminta agar acara itu dibubarkan.

Acara tersebut digelar di Gedung Djoeang 45 oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) bersama sejumlah elemen. Selain pemutaran film, acara sedianya juga akan diisi dengan pentas musik, baca puisi, dan orasi. "Polisi datang dan meminta acara dibatalkan," kata seorang aktivis Kontras, Indah Nurmasari, saat ditemui di lokasi.

Menurut Indah, polisi menyebut acara itu berisiko lantaran ada ormas yang akan menggeruduk tempat tersebut. Setelah negosiasi, polisi akhirnya memperbolehkan acara tetap berlangsung. Syaratnya, beberapa acara harus ditiadakan, seperti pemutaran film dokumenter dan orasi. Acara akhirnya berlangsung dengan menampilkan pentas musik.

Sekitar lima menit sebelum acara berlangsung, beberapa pria masuk ke lokasi acara. Mereka langsung berteriak-teriak agar acara tersebut dibubarkan. Polisi segera menarik pria-pria itu ke luar lokasi.

Kejadian itu membuat penyelenggara memilih menyudahi acara. Apalagi, di luar gedung, terlihat sekelompok orang bergerombol. "Kami heran, mengapa acara seperti ini mendapat tekanan?" ujar Indah. Padahal pihaknya mengaku telah memberikan pemberitahuan acara kepada kepolisian.

Juru bicara Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono, yang berada di lokasi mengaku tidak kenal dengan pria yang meminta acara dibubarkan. "Saya hanya datang bersama tiga kawan," tuturnya. Menurut Endro, dia belum mengetahui materi dalam acara tersebut. "Makanya kami datang untuk melihat."

Kepala Kepolisian Sektor Pasarkliwon Ajun Komisaris Nur Prasetyantoro enggan berkomentar saat ditemui di lokasi. "Maaf, saya tidak berwenang memberikan keterangan," ucapnya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

49 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya