Sindir Reklamasi, Mega: Pulau Tak Boleh Jadi Milik Pribadi

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 20:21 WIB

Megawati dalam acara peluncuran bukunya yang bertajuk "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, 23 Maret 2016. Megawati merupakan presiden RI kelima dan sekaligus menjadi presiden wanita pertama di Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung masalah reklamasi dan isu lingkungan yang tengah hangat menjadi sorotan media. Menurut Megawati, kelestarian lingkungan menjadi harga mati bagi keberlangsungan hidup umat manusia di seluruh dunia.

"Pemahaman terhadap masalah lingkungan menjadi suatu yang wajib layaknya wawasan kebangsaan yang harus selalu dianut pemimpin masa depan negeri ini," ucap Megawati dalam orasi ilmiahnya di acara pengukuhan gelar doktor honoris causa bidang ilmu politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu, 25 Mei 2016.

BACA: Megawati Akui Kalah dari Bung Karno Soal Honoris Causa

Menurut Presiden RI kelima itu, masalah reklamasi menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan pemerintah saat ini. Mega mengimbau pemerintah lebih serius menyelesaikan masalah kisruh reklamasi. "Makanya saya mendorong persoalan lingkungan di dalam negeri segera dibenahi mencakup semua undang-undang terkait dengan lingkungan."

"Lahirnya Undang-Undang Penataan Ruang memiliki implementasi yang harus sejalan dengan undang-undang yang mengatur wilayah perairan," ujarnya. "Ke depan, tidak boleh terjadi lagi konflik kepemilikan lahan, termasuk persoalan reklamasi."

BACA: Ini Alasan Megawati Selamatkan Pulau Nipah

Putri Presiden RI pertama, Sukarno, itu pun menuturkan penguatan hukum sebagai landasan negara Indonesia harus semakin berani dan tegas bagi siapa saja yang melanggar ataupun mengeksploitasi alam yang berdampak pada rusaknya lingkungan. Mega mengaku akan terus memperjuangkan dan mendorong kebijakan politik yang ramah lingkungan.

Sudah saatnya, kata dia, paradigma politik ekonomi yang bisa memanfaatkan secara bijak kekayaan alam dikedepankan, termasuk pemanfaatan kekayaan hayati di Tanah Air. "Sejak dulu, saya selalu berjuang dan mengkritisi pulau-pulau itu diperjualbelikan. Tidak boleh yang namanya pulau itu menjadi eksklusif milik pribadi. Pulau-pulau itu kedaulatan bangsa dan pemiliknya semua rakyat Indonesia. Itulah perintah konstitusi yang harus selalu kita jaga," ucapnya.

BACA: Megawati Ungkap Kisah di Balik Diplomasi Lenso

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, menuturkan hal yang sejalan dengan apa yang diutarakan Megawati dalam upaya mengkritisi masalah isu lingkungan itu. Menurut Rieke, sudah saatnya pemerintah Indonesia lebih peduli terhadap lingkungan alamnya. Musababnya, ujar dia, ketika alam di Indonesia hancur, yang kena imbas bukan hanya Indonesia, melainkan seluruh penjuru dunia.

"Masalah pembalakan liar yang harus dihentikan sampai reklamasi yang juga tidak bisa dibiarkan begitu saja. Lalu masalah perubahan iklim, bagaimana tadi dikatakan bahwa Indonesia harus terlibat secara aktif dalam kesadaran nasional untuk kita kemudian melakukan gerakan solidaritas internal dalam mengatasi perubahan iklim," katanya kepada Tempo seusai acara.

AMINUDIN A.S.

BACA JUGA
Heboh Polwan Cantik Dianiaya Polisi di Hotel, Ada Perkosaan?
'Megawati Bukan Presiden Terbaik Dunia, tapi Presiden Wanita Terbaik di Negeri Ini'

Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

1 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

1 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

3 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

6 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

6 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

11 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

11 hari lalu

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

11 hari lalu

Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.

Baca Selengkapnya