Begini Nostalgia Mega di Kampusnya  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 25 Mei 2016 17:02 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menari saat menyanyikan mars partai dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Jakarta, 12 Januari 2016. Rakernas I PDIP telah selesai diselenggarakan. Acara itu ditutup dengan pidato penutupan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Megawati Soekarnoputri, Rabu, 25 Mei 2016, kembali ke kampusnya yang pernah ditinggalkannya pada 1967, yaitu Universitas Padjadjaran, Bandung. Rabu ini, ketua umum partai pemenang Pemilihan Umum 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, itu menerima gelar kehormatan doktor honoris causa dari kampus tempat dia pernah menimba ilmu.

Hadir dalam acara pemberian gelar itu di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri Kabinet Kerja, dan menteri Kabinet Gotong-Royong. Berdiri di atas panggung, Megawati bicara soal kenangannya saat memulai kuliah di Unpad.

Dia menerangkan, sebenarnya memilih kuliah di Fakultas Psikologi. Namun ayahnya, Presiden Sukarno, ingin dia masuk Fakultas Pertanian. "Tiga hari saya berdebat dengan ayah saya," kata Megawati di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur, Bandung.

Baca: Mega Singgung 'Sampingan' di Sekeliling Ahok, Siapa Mereka?

Sukarno menginginkan dia masuk Fakultas Pertanian dengan alasan Indonesia membutuhkan orang yang serius memikirkan kedaulatan pangan. Apalagi kondisi rakyat Indonesia saat itu sedang dalam kemiskinan dan paceklik. "Akhirnya, saya mengikuti saran beliau, dan kuliahlah saya di kampus ini," ucap Mega.

Kemudian Megawati menjelaskan keterpaksaannya tak merampungkan kuliah. Situasi politik pada 1965-1967, semasa dia kuliah, memaksanya meninggalkan bangku kuliah. Tapi Mega tak menerangkan secara detail alasannya meninggalkan kuliah. Dia terdiam lama, tak meneruskan kalimatnya.

Meski begitu, Mega mengaku banyak belajar di kampus itu, termasuk belajar politik. "Saya terharu sekaligus bangga. Keseluruhan kenangan saya pun kembali pada peristiwa pertama ketika saya dilantik sebagai mahasiswi di tempat ini," ujarnya.

Baca juga: Ahok Pilih Jalur Independen, Mega Bahas Deparpolisasi

Mega lantas bercerita kenangannya semasa ikut masa prabakti mahasiswa (mapram) di kampus. Ia menyebut kawan seangkatannya yang hadir, di antaranya Iwan Abdurahman, yang merupakan musikus, pencipta lagu, sekaligus pencinta alam yang namanya tersohor di Bandung. "Pak Iwan ini adalah sahabat saya. Saya katakan ini bukan nostalgia, tapi nostalgila."

Mega mengisahkan masa-masa mudanya bersama Iwan. Kala itu selama masa orientasi mahasiswa, para peserta diharuskan memakai sepeda. Sedangkan Mega tidak begitu mahir bersepeda, sehingga harus ditemani.

"Rumah saya itu kan di tempat tinggi. Pada waktu itu, saya harus pakai sepeda. Karena jalannya naik-turun, harus selalu ada teman laki-laki. Yang mendampingi saya ini Pak Iwan. Beliau sangat spesial saya sebut. Sayangnya, dia mau menemani saya karena saya sogok pakai makanan," tutur Mega yang membuat hadirin tergelak.

WIDIARSI AGUSTINA




Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

2 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

3 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

6 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

6 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

6 hari lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

11 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

12 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

16 hari lalu

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival

Baca Selengkapnya

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

16 hari lalu

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya