Perdagangan Lutung Jawa yang Dilindungi Dibongkar

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 25 Mei 2016 15:38 WIB

Adzuki, Lutung Jawa jantan, di kandang habituasi (kandang sementara) untuk penyesuaian diri selama 2 hari sebelum dilepas di hutan, 27 April 2015. Lutung Jawa ini kiriman dari kebun binatang Port Lympne, Inggris. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepolisian Resor Banyuwangi dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur menyita empat ekor lutung jawa. Satwa dilindungi yang memiliki nama Latin Trachypithecus auratus itu disita petugas dari Arh, 40 tahun, dalam sebuah operasi tangkap tangan pada Selasa, 24 Mei 2016.

Tersangka kasus perdagangan satwa liar itu adalah warga Kelurahan Mandar, Kecamatan/ Kabupaten Banyuwangi. Kasus ini diungkap setelah petugas menyamar sebagai calon pembeli.

“Komunikasi rencana jual-beli kami lakukan lewat pesan pendek (SMS). Kami sepakat membeli empat lutung jawa dengan uang muka Rp 500 ribu. Sisa pembayaran akan dilunasi setelah barang diterima,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Stevie Arnold Rampengan, Rabu, 25 Mei 2016.

Menurut Stevie, tersangka memang masuk target aparat. Tiga tahun lalu, pelaku sempat diburu petugas karena aksinya ini. Sempat berhenti sebentar, dia kembali berulah beberapa pekan belakangan. “Dia sepakat dengan tawaran pembelian yang kami ajukan. Kepada kami, dia bilang akan mengambil barangnya di Situbondo,” ujar Stevie. Petugas saat ini tengah mengembangkan kasus perdagangan satwa.

Lutung jawa itu merupakan salah satu penghuni Taman Nasional Alas Baluran (TNAB) yang habitatnya sangat dilindungi. Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi BBKSDA Jawa Timur Sumpena menuturkan anakan lutung jawa itu akan dikembalikan ke habitat aslinya di hutan liar. Sebelum pengembalian itu dilakukan, lutung itu lebih dulu dititipkan ke Centre of Orang Utan Production (COP). “Kebetulan COP merupakan LSM yang konsen menangani masalah satwa," kata Sumpena.

Sumpena menjelaskan, nantinya lutung tersebut akan ditangkarkan untuk dilatih cara hidup di alam liar. "Cara itu kami lakukan karena hewan ini baru saja mengalami perubahan pola hidup, dari semula di hutan menjadi dirawat manusia,” ucapnya.

Menurut Centre of Orang Utan Production, pola perburuan satwa berbulu hitam legam ini dilakukan melalui cara tembak. Anak lutung jawa direnggut setelah pemburu lebih dulu menembak mati induknya. Setiap pemburu memperoleh satu anak lutung, berarti satu indukan tewas ditembak mati.

DAVID PRIYASIDHARTA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

37 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

39 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

49 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

58 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya