Jokowi Buka Konvensi Nasional Muhammadiyah di Yogyakarta
Editor
Rina Widisatuti
Minggu, 22 Mei 2016 17:44 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengurus pusat Muhammadiyah akan menggelar Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada 23-24 Mei 2016. Presiden Joko Widodo bakal menghadiri pembukaan konvensi ini Senin siang. "Kabar terakhir, Presiden dipastikan datang untuk membuka acara ini," kata Kepala Bagian Humas UMY, Ratih Herningtyas, Minggu, 22 Mei 2016.
Selain membuka konvensi, Jokowi direncanakan meneken enam prasasti yang mencatat pencapaian terbaru Muhammadiyah di beragam sektor. Di antaranya prasasti mengenai pendirian Universitas Aisyiah (Unisa) dan pendirian Fakultas Ilmu Falaq pertama di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. "Unisa dicatat dalam prasasti karena menjadi universitas khusus perempuan pertama di Indonesia," tuturnya.
Konvensi ini baru pertama kali digelar oleh PP Muhammadiyah. Tujuannya untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Rencananya, Muhammadiyah akan menggelar konvensi seperti ini secara reguler setiap tahun. "Karena akan digelar rutin setiap tahun, makanya disebut konvensi," kata dia. Lewat konvensi seperti ini, Muhammadiyah berharap memperoleh beragam masukan dari banyak kalangan guna menyikapi masalah kebangsaan.
Sebab itulah, dalam konvensi ini, sejumlah sidang pleno pembahasan sejumlah tema terkait dengan isu politik, ekonomi, serta sosial dan budaya melibatkan pembicara dari banyak tokoh nasional dan daerah. "Kami juga berharap konvensi ini bisa ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, tapi kepastiannya masih menyusul," ujarnya.
Ratih menambahkan, konvensi ini juga menjadi ajang konsolidasi internal di kalangan pengurus Muhammadiyah. "Malam ini ada pertemuan perwakilan semua pengurus wilayah Muhammadiyah dari seluruh Indonesia untuk persiapan konvensi," kata dia.
Belasan tokoh dari kalangan pejabat negara, politikus, akademikus, dan cendekiawan dipastikan hadir dalam konvensi ini. Pada hari pertama, sejumlah pembicara yang bakal hadir ialah Mantan Wakil Presiden Boediono, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, mantan Menteri Agama Malik Fadjar, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan.
Pada hari yang sama, juga ada dialog kebangsaan yang menghadirkan pembicara sejumlah tokoh Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan akademikus. Mereka ialah Buya Ahmad Syafii Maarif, Amien Rais, Jimly Ashiddiqie, dan Hasyim Muzadi.
Pada hari kedua, beberapa kepala daerah, yang selama ini terkenal berprestasi, akan hadir membicarakan topik politik dan otonomi daerah. Di antara yang menyatakan pasti hadir ialah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Bupati Bojonegoro Suyoto.
Dua menteri juga dijadwalkan hadir di konvensi sebagai pembicara pada hari kedua. Keduanya ialah Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Selain itu, sejumlah akademikus dipastikan akan turut menyampaikan materi di konvensi. Mereka di antaranya pakar ekonomi Sri Adiningsih dan Lincolin Arsyad serta pakar politik Purwo Santoso, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas, Chusnul Mariyah, Chamamah Soeratno, Amien Abdullah, dan Siti Norjannah Djohantini.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM