Komunitas LGBT Ikut Aksi Peringatan 18 Tahun Reformasi  

Reporter

Sabtu, 21 Mei 2016 16:50 WIB

Massa dari Komunitas Arus Pelangi yang merupakan salah satu komunitas LGBT di Indonesia, ikut juga dalam unjuk rasa bersama Gema Demokrasi menuju Istana Merdeka, di Merdeka Utara, Jakarata, 21 Mei 2016. Aksi mereka merupakan bagian dari peringatan 18 tahun Reformasi. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Arus Pelangi, salah satu komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) turut memperingati 18 tahun reformasi yang diprakarsai Gema Demokrasi. Sekretaris Jenderal Arus Pelangi, Ryan Korbarri, sesekali berorasi di atas mobil pikap sambil mengibarkan bendera pelangi sebagai lambang komunitasnya.

Ryan mengatakan Komunitas Arus Pelangi ikut peringatan 18 tahun reformasi karena menganggap kebebasannya dalam berekspresi, berkumpul, dan berserikat dibatasi negara. "Dua bulan lalu kami dianggap musuh negara dan banyak acara kami dibubarkan," kata Ryan kepada Tempo di depan Istana Negara, Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2016.

Ia bercerita saat itu komunitasnya menyelenggarakan sebuah diskusi Justice for LGBT di Hotel Cemara, Jakarta. Rencananya acara tersebut diadakan selama sepekan.

Namun, acara terhenti pada hari ketiga karena kepolisian mendapat pengaduan dari Front Pembela Islam yang terganggu dengan acara tersebut. "Polisi memaksa pihak hotel menghentikan seluruh kegiatan kami," katanya.

Ia berharap pemerintah tidak memberikan batasan atau larangan berdiskusi, berekspresi, dan mengemukakan pendapat. Menurut dia, seorang dengan LGBT bisa diakui haknya dan sama dengan hak warga negara lain. "Sudah masa reformasi, kami merasa ditekan. Kami bagian dari warga Indonesia dan menuntut hak yang sama. Tidak didiskriminasi dan tidak distigmatisasi," katanya.

Sedangkan Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Bahrain, menyatakan pemerintah seharusnya memberi ruang kepada warga negaranya yang LGBT, bukan malah membuang atau menghukumnya. "Malah harusnya dibukakan ruang agar mereka bisa berkembang sesuai dengan potensinya," kata Bahrain.

Massa yang tergabung dalam Gema Demokrasi memperingati 18 tahun reformasi. Aksi ini bertujuan mengevaluasi enam tuntutan gerakan mahasiswa yang dibacakan di pengujung era Orde Baru yang ditandai dengan lengsernya Soeharto.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya