Ramadhan Pohan: Penghormatan kepada Soeharto Tak Kurang

Reporter

Sabtu, 21 Mei 2016 15:12 WIB

Widjojo Nitisastro bersama Wakil Presiden (Wapres) Try Sutrisno dan Presiden Soeharto pada acara pelantikan Ketua BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan jajarannya di Istana Negara, Jakarta, 1993. TEMPO/Linda Djalil

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan tanpa gelar pahlawan, penghormatan kepada mantan Presiden Soeharto tidak berkurang. Pernyataan Ramadhan menanggapi pro-kontra usulan pemberian gelar pahlawan pada penguasa Orde Baru tersebut.

Menurut Ramadhan, usulan memberi gelar pahlawan pada Soeharto sudah ada sejak dahulu tapi tidak kunjung terealisasi karena masih menimbulkan pro dan kontra. "Tanpa gelar pahlawan pun penghormatan kita tidak berkurang. Kita bangsa yang besar, pasti ada penghormatan besar kepada presiden terdahulu," ujar Ramadhan dalam acara diskusi Peta Politik Pasca Munaslub Golkar di Foodtopia, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Mei 2016.

Ramadhan menuturkan penghormatan kepada Soeharto tetap dijunjung walaupun pada masa akhir jabatannya dia mengundurkan diri karena kerusuhan massal. Sebagai manusia, imbuh Ramadhan, Soeharto tidak sempurna.

Kalaupun dalam memimpin bangsa terdapat kekeliruan, Ramadhan menilai hal itu bukan semata-mata kesalahan tunggal Soeharto. "Tapi ada yang terlibat, dan itu kesalahan kita bersama," ujarnya.

Dalam acara yang sama, politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, tidak setuju usulan Soeharto sebagai pahlawan. "Kita (PDIP dan Golkar) dalam banyak hal sama, namun terkait gelar pahlawan Soeharto kita punya cara pandang sendiri juga," ujar Masinton.

Menurut Masinton, pemerintah di era reformasi mengamanatkan Soeharto untuk diadili. "32 tahun Orde Baru, reformasi mengamanatkan untuk mengadili Soeharto," ujarnya.

Sebelumnya, Aburizal Bakrie mengusulkan untuk menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional saat berpidato di Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar di Nusa Dua, Bali. "Partai Golkar pernah mengusulkan Soeharto menjadi pahlawan nasional dan belum berhasil. Kali ini, munaslub mengusulkan kembali ke DPP agar Soeharto menjadi pahlawan nasional," ujar Aburizal, Senin, 16 Mei 2016.

Menurut dia, Soeharto berperan besar dalam pembangunan. Gelar pahlawan nasional untuk Soeharto akan mengikuti gelar Abdi Luhur yang sudah dianugerahkan Golkar kepadanya.

Ketua Umum Golkar Setya Novanto menambahkan, partainya akan berupaya dengan berbagai cara agar Soeharto mendapat gelar pahlawan. Ia berpendapat, setiap mantan presiden haruslah mendapat tempat terbaik.

Alasannya, setiap presiden pastinya sudah berbuat yang terbaik untuk rakyatnya. "Siapa pun presidennya harus diberikan penghargaan yang terbaik," ujarnya.

ARIEF HIDAYAT

Berita terkait

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

1 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

7 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

7 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

15 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

29 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

45 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya

Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

59 hari lalu

Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

Kelas pengolahan makanan di Sentra Efata selama sepekan fokus mengajarkan pengolahan makanan menggunakan bahan yang mudah ditemui di NTT.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Cara Cek Penerima Bansos PKH 2024 Secara Online

18 Januari 2024

Cara Cek Penerima Bansos PKH 2024 Secara Online

Pencairan bansos reguler pemerintah ini dipastikan dilakukan di awal Februari 2024.

Baca Selengkapnya