Gramedia Kendari Belum Berani Pajang Buku-buku tentang PKI  

Reporter

Jumat, 20 Mei 2016 17:04 WIB

Buku mewarnai yang terdapat di Toko Buku Gramedia Central Park, Jakarta Barat, 16 Januari 2016. Adult Colouring Book, sebagai terapi positif dengan mewarnai gambar dengan pola yang beragam. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Kendari - Kekhawatiran akan adanya razia atribut paham komunisme dan buku-buku kiri di Pulau Jawa berdampak hingga ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Toko Buku Gramedia yang terletak Jalan Ahmad Yani, Kendari, misalnya, terpaksa menarik sejumlah koleksi buku yang berbau paham komunis. Buku-buku itu diturunkan dari tempat pajangannya di rak buku.

Supervisor Toko Buku Gramedia Kendari, Ervan Handoko, yang ditemui Tempo, mengatakan penarikan buku-buku dari rak display berdasarkan permintaan dari Gramedia pusat. Gramedia menginstruksikan agar semua cabang di daerah menarik semua buku seri orang-orang kiri ataupun buku yang berbau komunisme.

"Ada empat koleksi buku yang kami tarik, yaitu Memoar Pulau Buru, Sarwo Edhie, dan Benny Moerdani. Dua lainnya saya lupa judulnya. Alasan penarikan karena khawatir jika ada warga yang membeli akan terpengaruh oleh paham komunis," kata Ervan, Jumat, 20 Mei 2016.

Sebelumnya, kata Ervan, penyidik Kejaksaan Kendari sekitar dua pekan lalu mendatangi tokonya. Penyidik tersebut meminta Gramedia Kendari menyusun daftar sejumlah jenis buku yang dianggap radikal dan berpaham komunis.

Wawa, salah satu pengunjung di Gramedia Kendari, kecewa karena tidak mendapati buku kiri yang ingin dia beli sebagai tambahan koleksi. Mahasiswi fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi Islam itu bermaksud mencari Memoar Pulau Buru.

Saat berkunjung ke Gramedia pekan lalu, kata dia, buku bersampul merah itu masih terpajang. "Waktu itu mau beli, hanya duitnya belum cukup. Nah, pas ke sini lagi, ternyata buku itu ditarik dengan alasan bercerita tentang PKI," tuturnya.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

57 hari lalu

Banjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia

Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

20 April 2023

Di Ujung Ramadan Ngabuburit di Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kota Kendari

Bagi masyarakat di Kota Kendari, khususnya para pelancong, Masjid Al Alam menjadi salah satu destinasi favorit.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya