Ratusan Orang Jatim Dipasung, Soekarwo: Pengaruh Keluarganya  

Reporter

Kamis, 19 Mei 2016 17:39 WIB

Judi (45), penderita gangguan mental yang telah dipasung selama 16 tahun oleh orang tuanya di Jambon, Ponorogo, 26 Maret 2016. Umumnya para penderita cacat psikososial dipasung, atau dikurung dalam ruang tertutup, yang telah dilarang pemerintah pada 1977, namun masih dilakukan warga. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan sulit membebaskan Jawa Timur dari penderita gangguan jiwa yang hidup dalam pasungan.

Soekarwo berdalih keluarga penderita gangguan jiwa lebih memilih memasung penderita daripada menyerahkannya berobat di rumah sakit jiwa. "Masih berupaya terus agar Jawa Timur bebas pasung," kata Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Kamis, 19 Mei 2016.

Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Sukesi mengatakan, pada 2014, sebanyak 764 penderita gangguan jiwa di seluruh Jawa Timur hidup dalam pasungan. Namun jumlahnya turun menjadi 728 orang pada 2016.

Sedangkan jumlah kasus pemasungan di Jawa Timur pada 2014-2016 sebanyak 2.094 kasus. "Dari 2.094 itu, 728 orang masih dipasung, sedangkan sisanya dalam perawatan atau sudah sembuh," ujarnya.

Kabupaten Kediri memiliki kasus pemasungan paling banyak, yaitu 150 kasus. Menurut Sukesi, dari total 150 kasus pemasungan di Kediri, 26 penderita sakit jiwa masih dipasung sampai hari ini. "Urutan kedua ada Kabupaten Sumenep dengan 133 kasus pemasungan, dan sebanyak 55 penderita sakit jiwa masih dipasung," tuturnya.

Adapun daerah yang memiliki jumlah penderita sakit jiwa yang dipasung terbanyak adalah Kabupaten Malang dengan 65 orang. Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang menyusul kemudian dengan jumlah masing-masing sebanyak 55 orang. "Kabupaten Blitar terbanyak ketiga dalam jumlah penderita sakit jiwa yang dipasung, yaitu 51 orang," ucap Sukesi.

Untuk mengurangi jumlah penderita gangguan jiwa yang hidup dalam pasungan, pemerintah Jawa Timur telah merekrut 110 tenaga pendamping untuk memantau. Pemantauan dilakukan kepada penderita yang masih dipasung ataupun yang sudah dibebaskan. "Pada 2017, kami menambah tenaga pendamping," kata Sukesi.

Selain itu, ujar Sukesi, dilakukan sosialisasi kepada keluarga penderita sakit jiwa agar segera membawa mereka ke rumah sakit jiwa jika ada anggota keluarganya. "Jangan sampai keluarganya sendiri memasung anggota keluarga yang sakit jiwa."

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

4 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

7 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya