Menteri Nasir Diminta Evaluasi Sistem Uang Kuliah Tunggal  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 18 Mei 2016 13:15 WIB

Mahasiswa gabungan dari berbagai universitas di Semarang menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Pendidikan Nasional di komplek DPRD Jawa Tengah, 2 Mei 2016. Selain menolak komersialisasi pendidikan, mahasiswa juga menuntut transparansi Uang Kuliah Tunggal sehingga terjangkau oleh anak bangsa. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, SEMARANG - Anggota Komisi Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat, Abdul Fikri Faqih, meminta agar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, mengevaluasi sistem pembayaran uang kuliah tunggal (UKT), yang diberlakukan di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) sejak tiga tahun terakhir ini.

Sistem pembayaran UKT dinilai telah memberatkan para mahasiswa. “Sudah selayaknya pemerintah bersama kampus mengevaluasi sistem UKT yang masih memberatkan mahasiswa,” kata Abdul Fikri di Semarang, Rabu, 18 Mei 2016.

Politikus PKS ini memberi masukan kepada pengelola kampus dan pemerintah. Beberapa masukan itu adalah kampus tidak boleh lagi menaikkan UKT untuk golongan masyarakat tidak mampu, kampus melibatkan pemangku kepentingan dalam proses penentuan UKT terutama mahasiswa, menyediakan kesempatan banding yang adil untuk penyesuaian UKT bagi mahasiswa di setiap semester, penyederhanaan penggolongan UKT, serta interval UKT yang proporsional dan konsisten.

Sistem pembayaran kuliah UKT mulai diberlakukan sejak tahun akademik 2013/2014 di semua PTN di Indonesia. Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiap semester, mahasiswa membayar uang kuliah sesuai dengan golongannya dengan nominal yang sama. Fikri menemukan ada banyak mahasiswa yang ekonominya masuk kategori kurang mampu tapi dikenai tarif UKT yang tinggi.

Di beberapa kampus di Kota Semarang, mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak kebijakan UKT, seperti di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dan Universitas Diponegoro Semarang.

Kepala Bidang Humas Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang Azim Asykari mengatakan mahasiswa menolak kenaikan UKT.
“Kampus harus bisa dijangkau rakyat miskin,” katanya. UKT terendah di Undip sebesar Rp 500 ribu per semester. Adapun yang tertinggi Rp 7 juta tiap semester.

Untuk menentukan besaran golongan, mahasiswa menyampaikan beberapa lampiran, seperti pendapatan orang tua, rekening listrik dan air, serta foto kondisi dalam rumah.

Aktivis UIN Walisongo Semarang, Alfan Khoirul, mengatakan pelaksanaan UKT hingga kini belum tepat sasaran karena penggolongannya tidak sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga.

UKT merupakan biaya kuliah tunggal yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonomi. Namun di lapangan ada juga pembayaran di luar UKT, seperti penarikan biaya tambahan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Padahal, kata Alfan, Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 55 Tahun 2013 Pasal 5 menyatakan PTN tidak boleh memungut uang pangkal dan pungutan lain selain UKT dari mahasiswa S1 dan D3 mulai tahun 2013-2014. "Jadi Menteri Pendidikan harus segera mengevaluasi UKT," kata Alfan.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

9 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

10 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

11 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

19 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya