Bakal Disomasi Ridwan Kamil, Pengelola Kebun Binatang Pasrah  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 19:23 WIB

Atap untuk melindungi pengunjung dari hujan atau jatuhan ranting pohon dibiarkan bolong di Kebun Binatang, Bandung, Jawa Barat, 14 Mei 2016. Para pengunjung keluhkan pengelola tidak memperhatikan fasilitas bagi pengunjung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Yayasan Margasatwa Tamansari selaku pengelola Kebun Binatang Bandung mengaku pasrah dengan ancaman somasi dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Somasi dilayangkan terkait dengan tuduhan penunggakan sewa lahan selama sembilan tahun serta tidak dibayarkannya 10 persen pajak hiburan ketangkasan dari retribusi tiket yang menjadi hak Pemerintah Kota Bandung.

Tidak hanya soal somasi, Yayasan Margastwa Tamansari juga pasrah dengan adanya ancaman penutupan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat. Penutupan dilakukan karena khawatir adanya penularan penyakit atau virus dari satwa kepada pengunjung.

"Ya, setuju (dikatakan pasrah). Somasi itu seperti apa, bagaimana, kami mengikuti saja," ujar kuasa hukum Yayasan Margasatwa Bandung, Edi Permadi, saat ditemui di pintu satu Kebun Binatang Bandung, Senin, 16 Mei 2016.

Sebagai kuasa hukum, Edi tidak banyak memberikan keterangan ihwal upaya lanjutan dari Yayasan Margasatwa Tamansari dengan ancaman somasi dan penutupan. Edi lebih sering mengatakan tidak tahu.

"Saya sampaikan kepada kawan-kawan, pada dasarnya Kebun Binatang tidak ingin ada propaganda dan pertentangan. Jadi kami mohon maaf kami tidak bisa memberikan statement yang sifatnya propaganda," katanya.

Meski demikian, Edi menjelaskan saat ini pengelola Kebun Binatang Bandung tengah berbenah diri untuk memenuhi kelayakan tempat konservasi sesuai syarat-syarat yang sudah diminta BBKSDA Jawa Barat ketika gajah Yani ditemukan mati. "Saat ini Kebun Binatang Bandung tengah mengadakan perubahan dan perbaikan untuk kesehatan dan kesejahteraan hewan," tuturnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku akan melakukan somasi secepatnya. "Lagi pengumpulan data dua hari ini, mudah-mudahan besok ada kabar. Besok tim penasihat hukum Pemkot Bandung dari Unpad akan memberikan paparan dan kajian hasilnya seperti apa," katanya.

Ridwan Kamil menambahkan, persoalan antara Pemerintah Kota Bandung dan pengelola Kebun Binatang Bandung hanya sebatas masalah tunggakan-tunggakan. Sebelum masuk ke pengadilan, kasus tersebut akan coba diselesaikan antarkuasa hukum. "Biar hukum yang menentukan kebenaran ada di pihak mana," ujarnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

2 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

12 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

17 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

48 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

55 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

56 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

58 hari lalu

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya