JK Bantah Luhut Soal Jokowi Keberatan Rangkap Jabatan Golkar

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 14:00 WIB

Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berdiskusi bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum Ratas di Kantor Presiden, Jakarta, 5 Januari 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan rangkap jabatan ketua umum partai adalah hal biasa. Kalla yakin Presiden Joko Widodo tidak pernah menyatakan keberatan soal rangkap jabatan Ketua Umum Partai Golkar. "Saya tidak pernah mendengar dari beliau, dan saya yakin itu tidak ada," kata Kalla, Senin, 16 Mei 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Kalla menyatakan ini terkait pemberitaan soal pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menyatakan Presiden Jokowi tidak nyaman jika Ketua Umum Golkar merangkap jabatan. Pernyataan itu dikeluarkan Luhut di tengah Munaslub Golkar yang sedang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Menurut Kalla, dalam politik, ketua umum partai yang merangkap jabatan adalah hal yang biasa. Kalla mencontohkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan yang merangkap jabatan sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Begitu juga dengan rangkap jabatan di partai-partai lain. Bahkan 75 persen Ketua Golkar di tingkat daerah merangkap jabatan sebagai gubernur, wali kota, maupun ketua DPRD. "Itu bukan hal yang aneh," kata Kalla.

Rangkap jabatan ketua partai, kata Kalla, justru dianggap baik. Punya posisi yang baik membuat mereka dihargai dan punya wibawa yang baik di mata masyarakat. "Saya pikir Presiden pasti tidak pernah menyampaikan keberatan rangkap jabatan," kata Kalla.

Persaingan ketat perebutan posisi Ketua Umum Golkar terjadi antara Ade Komarudin dan Setya Novanto. Akom yang saat ini menjabat Ketua DPR disebut-sebut didukung Kalla, sementara Setnov mendapat sokongan Luhut. Kuat dugaan, pernyataan Luhut adalah manuver untuk mempengaruhi pemilik suara agar memilih Setnov. Apalagi Luhut mengambil cuti dan berada di Bali memantau Munaslub Golkar.

Ditanyakan soal manuver antara dia dan Luhut dalam Munaslub Golkar, Kalla membantah bermanuver. "Saya di Jakarta, bagaimana caranya manuver," kata Kalla.

Menanggapi soal keberadaan Luhut di Bali, Kalla tertawa. "Hehehe... Saya tidak tahu apa yang dilaksanakan Pak Luhut," kata Kalla.

Namun Kalla menegaskan semua pihak ingin menjalan demokrasi yang baik. "Selama tidak memaksa, mendorong, intervensi, atau apapun. Kalau hanya diskusi pasti boleh-boleh saja," kata Kalla.

Munaslub Golkar dibuka Presiden Jokowi sejak Sabtu, 14 Mei 2016. Ada delapan calon yang bakal memperebutkan kursi ketua umum. Mereka adalah Ade Komarudin, Setya Novanto, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Airlangga Hartanto, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, dan Mahyudin.

AMIRULLAH

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

17 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya