Ribuan WNI Itu Bertanya, Apa yang Paling Rumit Ditangani Presiden Jokowi ?  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 00:18 WIB

Presiden Joko Widodo/Jokowi. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, SEOUL - Presiden Joko Widodo hari ini di Korea Selatan menegaskan komitmen pemerintahan dalam mencegah korupsi dengan memperbaiki sistem kerja yang efisien dan transparan. Dia juga berbicara soal peran instrumental KPK dalam kampanye antikorupsi era kekuasaannya.

"Kalau sistem terbangun baik, ruang korupsi jadi tidak ada. Penindakan dilakukan secara masif dan keras oleh KPK," kata Jokowi kepada wartawan di Lotte Hotel, Seoul, Minggu, 15 Mei 2016 petang.

Presiden tiba di Ibu Kota Korea Selatan pada pukul 17.05 waktu setempat dan menggelar pertemuan dengan Diaspora Indonesia di sana bersama sekitar 1.300 WNI yang datang dari berbagai penjuru Korea Selatan.

Peserta forum Diaspora menanyai Presiden Jokowi soal hal paling rumit yang dialami Presiden. Jokowi mengatakan korupsi adalah masalah terumit pertama.

Jokowi menjelaskan, fokus utama pemerintahannya saat ini adalah membangun sistem untuk mencegah kesempatan korupsi.

"Perbaiki sistemnya. Misalnya BKPM, dulu bisa berbulan-bulan, sekarang tiga jam. Cegah gratifikasi dan amplop-amplop," kata Jokowi.

Hal kedua yang disebutkan Presiden adalah penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

"Walau Eropa di atas 30 persen, di Indonesia 5,6 persen, tapi dikali 250 juta bukan angka kecil, bukan angka sedikit," ujar Jokowi, menjelaskan.

Hal ketiga adalah menyelesaikan masalah kemiskinan yang disebut Jokowi sebagai hal rumit ketiga yang harus dia selesaikan.

Presiden menyatakan, kesenjangan si kaya dan si miskin harus dihilangkan.

Keempat, Jokowi sedang mengatasi kesenjangan wilayah dengan membangun infrastruktur transportasi, seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, dan jalur kereta api di luar Pulau Jawa.

"Kelima, tentu saja kita ingin pertumbuhan ekonomi meningkat lagi, tapi masalahnya semua negara pertumbuhannya turun," tutur Presiden.

Pemerintah Indonesia sedang melakukan promosi investasi dan bisnis kepada investor, baik lokal maupun asing, melalui deregulasi ekonomi untuk kemudahan bisnis.

Selain itu, pembangunan infrastruktur transportasi diharapkan mendongkrak kesenjangan ekonomi dan memperkuat ketersambungan antarpulau yang dapat menurunkan biaya logistik.

Menurunnya biaya logistik akan otomatis menurunkan harga barang kebutuhan pokok di daerah, terutama di pelosok.

Presiden akan berada di Korea Selatan pada 15-18 Mei 2016 dengan membawa sejumlah agenda antara lain kerja sama politik dan ekonomi, serta kebudayaan.

ANTARA


Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

4 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

37 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

39 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

39 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

15 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

23 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya