Ini Agenda Presiden Jokowi di Korea Selatan

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 15 Mei 2016 17:26 WIB

Petugas mempersiapkan pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, 17 April 2016. Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja bertolak ke Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda dalam rangka memenuhi undangan sejumlah kepala negara untuk membahas kerjasama bidang ekonomi dan membangun perdamaian dunia dengan Uni Eropa (UE). ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tiba di Korea Selatan hari ini, Ahad, 15 Mei 2016. Pesawat Kepresidenan Indonesia yang membawa rombongan Presiden bersama para menteri tiba di Seoul, Korea Selatan, pukul 17.05 waktu setempat, setelah menempuh perjalanan hampir tujuh jam dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.

Saat tiba di bandara Seongnam Air Base, Jokowi disambut Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Jhon A. Prasetio. Hadir pula Kepala Protokol Negara Korea Selatan, Choi, dan juga Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, Kim Jong-deok, yang turut menyambut kedatangan presiden.

Menurut keterangan resmi dari staf Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, dentuman meriam sebanyak 21 kali terdengar saat pintu pesawat Kepresidenan dibuka. "Hal itu menandakan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan merupakan sebuah kunjungan kenegaraan," kata Ari.

Usai berjabat tangan dengan para pejabat Korea Selatan, Jokowi dan rombongan pun meninggalkan Seongnam Air Base untuk menuju hotel tempat mereka menginap selama berada di Korea. Di lobi hotel, Jokowi kembali disambut oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Cecep Herawan.

Pukul 18.30 waktu Korea Selatan, Presiden Jokowi didampingi Duta Besar Jhon bertemu dengan masyarakat Indonesia yang berada di Korea. Besok, Jokowi diagendakan akan melakukan pertemuan bisnis dan menandatangani tujuh nota kesepahaman.

"Yaitu mengenai kemaritiman, industri kreatif, antikorupsi, restorasi hutan gambut, teknologi pertahanan, kawasan ekonomi khusus, serta penelitian pengembangan energi dan mineral untuk energi bersih," ujar Ari.

Besok malam, rencananya Jokowi akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye, di Istana Kepresidenan. Mereka pun akan melakukan jamuan makan malam kenegaraan sebagai penghormatan atas kedatangan Jokowi dan ibu negara, Iriana, ke Korea Selatan.

Menurut Ari, kunjungan Jokowi ke Korea Selatan memiliki arti penting bagi Indonesia, baik secara ekonomi maupun budaya. Secara ekonomi, Korea Selatan merupakan mitra strategis. "Yaitu sebagai mitra perdagangan keenam untuk ekspor dan keempat untuk impor serta termasuk negara yang berinvestasi terbesar kelima pada 2015," kata Ari.

Dalam bidang budaya, menurut Ari, hubungan Indonesia dan Korea Selatan juga sangat strategis. Banyaknya masyarakat Indonesia di Korea Selatan dapat menjadi agen promosi kebudayaan, baik dalam hal kesenian tradisional nusantara maupun kuliner. "Sebaliknya, budaya Korea seperti film, fashion, dan seni musik juga digemari oleh masyarakat Indonesia," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

4 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

7 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

7 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

9 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya