7 Calon Ketua Partai Golkar Kompak Tolak Voting Terbuka

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 15 Mei 2016 14:22 WIB

Calon ketua umum Partai Golkar, Ade Komarudin atau Akom, Hutomo Mandala Putra (kanan) dan Titiek Soeharto, mendeklarasikan dukungan kepada Akom jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 13 Mei 2016. Keluarga Besar Cendana menyatakan dukungannya karena dianggap memilki kesamaan visi misi dalam membangun Partai Golkar. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Badung - Tujuh calon Ketua Umum Partai Golkar menggelar konferensi pers polemik mekanisme pemilihan ketua umum lewat jalur voting terbuka atau tertutup. Mereka adalah Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Mahyudin, di pramunaslub kemarin ada pihak yang berupaya mengubah mekanisme pemilihan menjadi voting terbuka. Padahal voting tertutup sudah tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. "Sudahlah jangan diolah-olah lagi, kembali pada aturan AD/ART partai," kata Mahyudin di Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Ahad, 15 Mei 2016.

Sementara tim dari Setya Novanto menolak tudingan bahwa kubunya yang mendorong mekanisme pemilihan dilakukan terbuka. "Terbuka atau tertutup kami siap, kami menyayangkan tujuh calon bicara ke media tanpa konfirmasi dahulu," kata tim sukses Novanto, Nurul Arifin.

Para kandidat ini menolak mekanisme pemilihan terbuka karena dianggap tidak demokratis dan sarat intimidasi. Bila dilakukan terbuka, maka tiap peserta munaslub dapat mengetahui pilihan ketua umum peserta lainnya. "Ini melanggar HAM, seharusnya berasas bebas, jujur, dan rahasia," kata Ade.

Calon ketua umum nomor tiga, Airlangga Hartarto, turut buka suara. Menurut dia, tidak masalah siapa pun yang menjadi ketua umum, asal tidak dilakukan dalam proses pemilihan terbuka. "Kami dukung siapa pun yang jadi ketua umum," katanya.

Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso menambahkan, dalam sejarah pemilihan figur, tidak pernah ada pemilihan terbuka. Meski peserta dapat mengubah tata cara pemilihan, harus tetap berdasar langgam demokrasi. "Jika seseorang terpilih secara tidak berkah, ini awal petaka Golkar," tutur calon nomor lima ini.

Calon ketua umum termuda, Aziz Syamsuddin, menuturkan kesepakatan tujuh orang calon ketua umum ini dilakukan secara obyektif tanpa paksaan. "Sepakat sesuai AD/ART," ujarnya.

Calon nomor urut delapan, Syahrul Yasin Limpo, sekaligus mewakili Indra Bambang Utoyo yang berhalangan hadir bahkan siap untuk mundur dari munas bila ada indikasi ketidakadilan dalam penyelenggaraan munaslub. Namun, Syahrul kemudian meralat pernyataannya dan akan terus maju. "Saya ralat, karena tadi teman-teman meminta maju terus, maka saya akan lawan," kata Syahrul.

Sementara tim dari Setya Novanto menolak tudingan bahwa kubunya yang mendorong mekanisme pemilihan dilakukan terbuka. "Terbuka atau tertutup kami siap, kami menyayangkan tujuh calon bicara ke media tanpa konfirmasi dahulu," kata tim sukses Novanto, Nurul Arifin.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

3 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

20 hari lalu

Tak Hanya Remisi Lebaran, Tahun Lalu Setya Novanto Dapat Remisi HUT RI Selama 3 Bulan

Tidak hanya tahun ini, Setya Novanto alias Setnov pun mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

20 hari lalu

Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

21 hari lalu

Setya Novanto Dapat Remisi, IM57+ Nilai Akan Berefek Buruk terhadap Pemberantasan Korupsi

Sejumlah rekayasa hukum yang dilakukan Setya Novanto saat menjalani proses hukum tak bisa dianggap main-main.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

22 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

22 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

22 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya