Beredar Surat Ancaman Kudeta, Ini Reaksi Agus Widjojo  

Sabtu, 14 Mei 2016 13:48 WIB

Ketua Panitia Pengarah Simposium Nasional, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Hotel Aryaduta, Jakarta, 18 April 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo tak mau menanggapi ihwal beredarnya surat terbuka atas nama Letnan Kolonel Eko Ismadi dari Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat. Surat terbuka tersebut memprotes soal Simposium Nasional Tragedi 1965 dan mengancam akan melakukan kudeta.

"Itu bukan nama sesungguhnya, tak perlu ditanggapi," kata Agus lewat pesan pendek kepada Tempo, Sabtu, 14 Mei 2016. Menurut Agus, surat tersebut bukan berasal dari perwira di Dinas Sejarah TNI AD.

Dari tanggal yang tertera tersebut, surat yang tertuju kepada Agus tersebut ditulis pada 12 Mei lalu di Bandung. "Saya punya identitas pengirimnya, itu bukan dari Disjarah AD," ucap Agus. Namun Agus tak mau merinci siapa pengirim surat tersebut.

Sebelumnya, beredar surat yang mengatasnamakan Kepala Perpustakaan Pusat TNI Angkatan Darat Letkol Eko Ismadi. Surat terbuka itu ditujukan kepada Agus sebagai Ketua Panitia Pengarah atau fasilitator Simposium Nasional Tragedi 30 September 1965.

“Jangan membuat perwira seperti kami ingin melakukan kudeta. Kami sakit hati dan kecewa terhadap sikap Bapak yang mendukung mereka,” ujar pengirim surat tersebut.

Dalam surat itu juga ditulis saran yang bisa dilakukan pemerintah bila ingin mengadakan rekonsiliasi nasional. Langkah pertama adalah menunjukkan dulu pihak mana yang merupakan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), juga keturunannya. “Serta dijelaskan peranan anggota PKI dan jabatannya pada masa itu,” tutur si pengirim.

Agus diminta mendata jumlah korban pembunuhan yang dilakukan oleh anggota PKI dan komunis terhadap TNI, umat Islam dari Nahdlatul Ulama, dan rakyat Indonesia.

Selain itu, surat itu menyebutkan sejumlah penjelasan terkait dengan G-30-S/PKI pada 1965. Pemerintah yang dipimpin Soekarno dikatakan saat itu sudah sejalan dengan pemikiran PKI terhadap ideologi negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

YOHANES PASKALIS | FRISKI RIANA




Berita terkait

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

15 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

16 hari lalu

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Pengamat meyakini Prabowo bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Sikap Menteri Jokowi hingga Indef Soal Seruan Rekonsiliasi Nasional Usai Pemilu 2024

45 hari lalu

Sikap Menteri Jokowi hingga Indef Soal Seruan Rekonsiliasi Nasional Usai Pemilu 2024

Ekonom Indef menilai rekonsiliasi nasional usai Pemilu 2024 penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Baca Selengkapnya

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

13 Juli 2023

Adhi Karya dan PP Dapat Proyek Infrastruktur Kereta Api di Filipina Rp9 T

PT Adhi Karya dan PT PP, mendapat proyek infrastruktur kereta api di Filipina senilai Rp 9 triliun. Penandatanganan di depan Presiden Marcos Jr

Baca Selengkapnya

Rektor Unhas Jelaskan Peran Kampus Atasi Potensi Konflik Pemilu 2024

14 Juli 2022

Rektor Unhas Jelaskan Peran Kampus Atasi Potensi Konflik Pemilu 2024

Rektor Unhas mengatakan perlu pembentukan tim terpadu pengelolaan konflik sosial Pemilu 2024 yang diinisiasi oleh Lemhanas bekerja sama dengan kampus.

Baca Selengkapnya

BPIP dan Lemhannas Komitmen Perkuat Ideologi Pancasila

12 Maret 2022

BPIP dan Lemhannas Komitmen Perkuat Ideologi Pancasila

Kementerian atau lembaga pemerintah perlu menyamakan persepsi tentang materi Ideologi Pancasila sehingga tidak ada beragam versi soal Pancasila.

Baca Selengkapnya

Besok Siang, Jokowi Bakal Lantik Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas

20 Februari 2022

Besok Siang, Jokowi Bakal Lantik Andi Widjajanto Jadi Gubernur Lemhanas

Presiden Jokowi akan melantik Andi Widjajanto menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada Senin, 21 Februari 2022 pukul 11.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Wieko: Tak Ada Aturan Durasi Plt Gubernur Lemhanas, Diserahkan ke Presiden

19 Februari 2022

Wieko: Tak Ada Aturan Durasi Plt Gubernur Lemhanas, Diserahkan ke Presiden

Jabatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) definitif sampai hari ini masih kosong setelah ditinggal Agus Widjojo sejak 27 Januari 2022.

Baca Selengkapnya

Andi Widjajanto Dikabarkan Bakal Jadi Gubernur Baru Lemhanas

18 Februari 2022

Andi Widjajanto Dikabarkan Bakal Jadi Gubernur Baru Lemhanas

Jabatan Gubernur Lemhanas kosong setelah ditinggal Agus Widjojo sejak 27 Januari 2022.

Baca Selengkapnya