Eks Wagub Prijanto Sarankan Film 'G30S' Disiarkan Lagi  

Reporter

Jumat, 13 Mei 2016 14:28 WIB

Anggota PKI sedang menyiksa dan menawan Mayjen S Parman, Mayjen Suprapto, Brigjen Sutoyo dan Lettu Pierre Tendean di serambi rumah di dalam Monumen Lubang Buaya Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur, 4 Juli 2012. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayor Jenderal (Purnawirawan) Prijanto menganjurkan pemerintah memutar ulang dokumentasi sejarah seputar Partai Komunis Indonesia (PKI). Dua dokumentasi penting itu, kata Prijanto, ialah film G30S/PKI, yang saat era Orde Baru rutin ditayangkan TVRI, serta rekaman sidang mahkamah militer luar biasa bagi orang-orang PKI.

"Putarlah secara periodik film tersebut dan beberapa petikan sidang mahkamah militer luar biasa. Sebab, dulu kita semua mendengar lewat radio transmitter," ujarnya di sela acara “Silaturahim Purnawirawan TNI/Polri, Organisasi Masyarakat Keagamaan, dan Kepemudaan” di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Mei 2016.

Menurut Prijanto, rekaman sidang para pelaku yang terlibat dalam kekejian PKI penting diketahui masyarakat. Ia juga meminta pihak yang ingin meluruskan sejarah PKI pergi ke Perpustakaan Nasional.

"Kemarin katanya Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) mau meluruskan sejarah. Gampang, marilah ke Perpustakaan Nasional saja. Cari arsip rekaman sidang mahkamah militer luar biasa yang menyidangkan gembong-gembong PKI. Itu sidang terbuka," ujarnya.

Prijanto mengaku pernah mendengarkan sidang yang disiarkan melalui radio transmitter tersebut. Kala itu, kata Prijanto, dia masih duduk di bangku SMP. Prijanto berujar tulisan-tulisan seputar sejarah PKI oleh sejarawan luar negeri banyak yang tidak benar. "Hati-hati dengan tulisan sebagian sejarawan luar negeri," tuturnya.

Pada 18-19 April 2016, Gubernur Lemhannas Agus Widjojo mengadakan acara simposium membedah tragedi 1965. Dalam sambutannya, ia mengatakan akan memberi ruang bagi semua pihak yang hadir untuk berbicara. "Ini bukan pengadilan. Sederhananya seperti memutar film tentang 1965 dan melihat apa yang terjadi, soal penyalahgunaan kewenangan, dan sebagainya," ujarnya.

Simposium ini dihadiri sekitar 200 peserta, yang terdiri atas akademikus, korban pelanggaran hak asasi manusia, wakil partai politik, organisasi masyarakat, dan lembaga masyarakat yang berkecimpung di bidang hak asasi. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali yang diprakarsai pemerintah Indonesia.

ARIEF HIDAYAT | YOHANES PASKALIS

Baca juga:
Supaya Tak Salah Kostum Saat ke Pesta
Pangkalan Air Force One Ditutup 1 Jam Gara-gara Wanita Ini
Teriak 'Allahu Akbar' Saat Latihan Antiteror, Polisi London Dikecam

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

11 Juli 2022

Draf RKUHP: Ingin Ganti atau Tiadakan Pancasila Diancam 5 Tahun Penjara

RKUHP juga menyebut penyebaran ideologi komunisme atau marxisme-leninisme juga diancam penjara, kecuali belajar untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

1 Juni 2022

Sejak Kapan Hari Lahir Pancasila Jadi Hari Libur Nasional?

Pemerintah belakangan menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Sejak kapan hal tersebut berlaku?

Baca Selengkapnya