Takut Dirazia, Buku 'Benny' sampai 'Sarwo Edhie' Ditanggalkan  

Reporter

Jumat, 13 Mei 2016 12:44 WIB

Panitia membereskan buku yang dihancurkan setelah diskusi buku "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS) diserang puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia, kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (09/05/2012). Diskusi buku ini berakhir setelah diserang oleh puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan mengakibatkan lima orang terluka dan fasilitas bangunan dirusak oleh massa penyerbu. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Razia atribut Partai Komunis Indonesia belakangan ini membuat pengelola Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menanggalkan buku-buku karya PT Tempo Inti Media dari toko buku Gramedia. Ada beberapa judul buku karangan Tempo yang diturunkan dari rak Gramedia.

Manajer KPG Pax Benadito, saat ditanyai, menolak jika disebut KPG telah menarik buku-buku karya Tempo yang dianggap berbau komunis dari toko buku Gramedia. "Tidak betul informasi itu. Sebetulnya, dari sisi penerbit, tidak ada perintah menarik buku itu," ujarnya saat dimintai konfirmasi Tempo, Jumat, 13 Mei 2016.

Namun Pax tidak menampik bahwa toko buku yang menjual buku terbitannya mendapat keluhan dan aduan karena takut toko bukunya terjaring razia atribut PKI oleh Polri dan TNI. Mereka khawatir buku-buku mereka disita dan dimusnahkan petugas.

"Di beberapa daerah toko buku di-sweeping dan dicekal, salah satunya di Cirebon. Bahkan, di Jakarta, toko buku di Matraman juga terkena imbas sweeping," tuturnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Pax diminta memberikan daftar nama buku terbitan KPG yang dianggap berbau komunis, termasuk buku karya Tempo. Buku-buku tersebut di antaranya Seri Tempo "Orang Kiri" yang bertema Aidit, Nyoto, Sjam, dan Musso.

"Kemudian, mereka bahkan minta buku Tempo berjudul Benny Moerdani sampai Sarwo Edhie, Kartosoewirjo, dan Daud Beureueh. Itu termasuk yang diturunkan dari rak," katanya.

Pax mengatakan petugas hanya meminta KPG memberikan daftar judul buku yang berkaitan dengan komunisme. "Saya hanya diminta memberikan daftar judul buku. Kemudian saya kasih daftar nama itu," ucapnya.

Ia mengaku sempat memprotes aksi tersebut. Namun, dengan mempertimbangkan jika toko buku harus berhadapan dengan kepolisian dan intel, akhirnya Pax memutuskan memberikan daftar nama buku yang dimaksud.

Selain buku karya Tempo, Pax menyebutkan buku berjudul Memoar Pulau Buru karya Hersri Setiawan terpaksa diturunkan dari rak toko buku Gramedia.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

18 November 2023

Anies Baswedan di Ijtima Ulama Sebut Tak Kompromi dengan Komunisme

Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memahami betul bahwa Indonesia adalah sebuah negeri yang berdasar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

28 September 2023

Situasi Politik Jakarta Menjelang Peristiwa G30S 1965, PKI dan TNI Bersitegang Soal Angkatan Kelima

Menjelang meletusnya G30S 1965, situasi politik sangat tegang. PKI dan TNI bersitegang soal angkatan kelima.

Baca Selengkapnya

Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

30 Agustus 2023

Malam Ini, Tempo Media Group Umumkan Pemenang Indonesia Entrepreneur Challenge 2023

Tempo Media Group akan menggelar malam penghargaan "Indonesia Entrepreneur Challenge 2023" (IEC) di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

TNI AD Gelar Bootcamp, Latih Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Z

31 Juli 2023

TNI AD Gelar Bootcamp, Latih Wawasan Kebangsaan untuk Generasi Z

Indonesia telah memasuki masa bonus demografi yang berarti lebih banyak usia produktif atau kalangan muda.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

5 Mei 2023

Hari Ini 205 Tahun Kelahiran Karl Marx, Jejak Filsuf yang Bolak-balik Dideportasi

Pemikiran Karl Marx dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.

Baca Selengkapnya

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

26 Februari 2023

Mengenang Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Pemikirannya Diserap Sukarno - Hatta

Tan Malaka salah satu pahlawan nasional, dengan banyak nama. Pemikirannya tentang konsep bangsa Indonesia diserap Sukarno - Hatta.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

7 Januari 2023

Anwar Ibrahim Jamin Tak Akui LGBT, Sekularisme, Komunisme di Pemerintahannya

PM Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan tak akan menerima LGBT, sekularisme, dan komunisme di pemerintahannya. Ia mengatakan telah difitnah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

29 November 2022

Pemerintah Sebut Pasal 188 RKUHP Tak Akan Cederai Kebebasan Berpendapat

Juru Bicara Tim Sosialisasi RKUHP, Albert Aries mengatakan pasal 188 tidak akan mencederai kebebasan berpikir dan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

29 November 2022

Perlu Tafsir Ketat Soal Larangan Penyebaran Paham yang Bertentangan dengan Pancasila di RKUHP

Anggota DPR Komisi Hukum Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari, menilai perlu ada tafsir ketat terhadap pasal 188 RKUHP.

Baca Selengkapnya

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

26 September 2022

5 Situasi Menjelang G30S, Pertentangan TNI dan PKI Makin Memanas

G30S menjadi salah satu peristiwa kelam perjalanan bangsa ini. Berikut situasi-situasi menjadi penyebab peristiwa itu, termasuk dampak setelah G30S.

Baca Selengkapnya