Empat Sandera WNI Segera Dipulangkan ke Indonesia  

Reporter

Kamis, 12 Mei 2016 14:58 WIB

Sejumlah anak buah kapal (ABK) WNI korban sandera militan Abu Sayyaf, berjabat tangan dengan perwakilan Pemerintah saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Mei 2016. Sepuluh orang ABK yang hampir satu bulan ditawan akhirnya dibebaskan lewat jalan negosiasi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan empat anak buah kapal (ABK) TB Henry dan kapal tongkang Christy, yang disandera kelompok militan yang diduga sempalan Abu Sayyaf di Filipina, akan segera dipulangkan ke Indonesia.

"Kami telah berkoordinasi dengan otoritas yang ada di Manila, Filipina, juga dengan Menteri Luar Negeri," kata Boy di Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis, 12 Mei 2016.

Kendati demikian, Boy belum mengetahui waktu pasti kapan empat WNI tersebut akan tiba di Indonesia. Dia hanya mengatakan tentu dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dibawa ke Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan keempat orang anak buah kapal yang disandera kelompok bersenjata di Filipina sejak 15 April 2016 lalu sudah dibebaskan. "Sekarang mereka bersama pihak otoritas Filipina," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 11 Mei 2016.

Empat orang sandera yang dibebaskan tersebut merupakan ABK tunda TB Henry dan kapal tongkang Christy. Kedua kapal itu dirompak kelompok bersenjata di Filipina saat dalam perjalanan dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara, pada 15 April 2016.

Pembajakan kapal oleh kelompok bersenjata di Filipina itu adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada 26 Maret 2016, kapal Brahma 12 dan Anand 12 dibajak di perairan Filipina selatan.

Sebanyak 10 WNI yang merupakan anak buah kapal disandera oleh jaringan kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan kelompok Abu Sayyaf. Setelah melalui proses negosiasi yang alot, 10 orang ABK itu bisa dibebaskan pada Minggu, 1 Mei 2016.

ABDUL AZIS



Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya