IDI Dorong Sertifikasi Praktek Tenaga Kesehatan Asing

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 9 Mei 2016 16:21 WIB

Zaenal Abidin, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Barat, dr Nursyam Ibrahim, mengatakan pihaknya akan terus mendorong diberlakukannya uji kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kesehatan dari luar yang akan membuka praktek di Indonesia.

"Salah satu poin kesepakatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN di antaranya bebas masuknya tenaga kerja asing di setiap negara ASEAN. Salah satunya untuk tenaga kesehatan. Namun kami dari IDI akan terus mendorong diberlakukannya uji kompetensi dan sertifikasi bagi tenaga kesehatan dari luar yang akan membuka praktek di Indonesia," kata Nursyam di Pontianak, Senin, 9 Mei 2016.

Dia mengatakan, untuk tenaga kesehatan, IDI sudah membahas lama bersama kementerian terkait, kira-kira sekitar 15 tahun yang lalu, dimulai dari AFTA sampai MEA.

"Kita tetap mengawal agar tidak sembarangan tenaga kerja asing berprofesi tenaga medis masuk ke Indonesia. Salah satu hal yang kita masukkan dalam standar perizinan, tenaga kerja asing berprofesi tenaga kesehatan yang akan masuk ke negara ini, harus bisa berbahasa Indonesia. Kemudian kita ingin kompetensi dan sertifikasi yang setara, yang sudah tersedia di Indonesia," tuturnya.

IDI juga menegaskan agar tenaga kerja asing berprofesi tenaga kesehatan yang masuk ke Indonesia harus tetap mengikuti uji kompetensi seperti yang dilakukan di negara ini.

"Ini saya rasa menjadi hal yang sangat penting karena dokter yang ada di Indonesia juga mengikuti syarat-syarat tersebut. Jadi akan sangat tidak adil jika dokter kita diperketat untuk mendapatkan izin praktek dan bekerja, sedangkan mereka dari luar bisa dengan mudah masuk dan bekerja di Indonesia," kata Nursyam.

Uji kompetensi dan uji sertifikasi itu tidak mudah. Sebab, sekalipun dokter di Indonesia sudah mengenyam pendidikan dokter spesialis tapi tidak lulus uji kompetensi, jelas mereka tidak boleh praktek.

Namun, ujar Nursyam, jika mereka memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh negara ini, sah-sah saja tenaga kesehatan asing bekerja di sini.

"Proteksi ini juga dilakukan dan menjadi ketentuan di negara lain, bukan oleh pemerintahnya, melainkan hal ini diterapkan oleh organisasi seperti IDI di tiap-tiap negara," kata mantan Sekretaris IDI itu.

ANTARA

Berita terkait

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

15 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

45 hari lalu

Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.

Baca Selengkapnya

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

1 Maret 2024

Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

20 Februari 2024

Cerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan

Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

8 Februari 2024

Apa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?

Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

4 Februari 2024

Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar

Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

16 Januari 2024

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University

Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?

Baca Selengkapnya

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

16 Januari 2024

7 Kampus Kedokteran Terbaik Versi EduRank, UI Memimpin

EduRank mengurutkan peringkat 75 kampus terbaik 2023 berdasarkan kinerja penelitiannya pada bidang kedokteran. Dalam daftar ini, UI menempati peringkat pertama.

Baca Selengkapnya