Pemerintah Genjot Pembahasan Perppu Kebiri

Reporter

Rabu, 4 Mei 2016 20:31 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 26 Oktober 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Suasana Yambise mengatakan pembahasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) mengenai hukuman kebiri untuk pelaku kejahatan seksual akan disegerakan. Ia mengatakan pembahasan Perppu tersebut menjadi urgen karena meningkatnya tindak kekerasan seksual terhadap anak.

Peristiwa terakhir adalah kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa siswi Sekolah Menengah Pertama di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu bernama Yuyun, 14 tahun. Yuyun menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 14 orang pada 4 April 2016.

"Minggu depan ada rapat Eselon I di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk menuntaskan Perppu Kebiri. Bentuknya seperti apa, nanti lihat keputusan di tingkat Kemenko," kata Yohana di gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Mei 2016.

Yohana mengatakan draft Perppu mengenai hukuman kebiri sudah selesai dibuat sejak Februari lalu. Draft tersebut telah diserahkan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Penyusunan Perppu Kebiri ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo sebagai upaya menekan tindak kekerasan seksual.

"Draft-nya sudah disetujui Jaksa Agung, tapi harus dikaji dulu oleh ibu Puan selaku Menteri Koordinator. Kenapa prosesnya belum selesai, dan sebagainya bisa ditanyakan ke beliau," kata Yohana.

Namun Yohana belum memastikan sepenuhnya jika draft mengenai hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual tersebut akan dijadikan sebagai Perppu atau justru dituangkan ke dalam revisi Kitab Undang Undang Hukum Pidana. Meski begitu, ia menegaskan kalau pemerintah mendukung hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual.

Ia juga mengakui hukuman kebiri tersebut menuai penolakan beberapa kalangan. "Banyak surat penolakan (Perppu Kebiri) yang masuk ke saya, presiden, juga Kemenko PMK," katanya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

14 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

16 Oktober 2023

Pelamar PPPK Guru 2023 yang Tak Lolos Seleksi Administrasi Bisa Ajukan Sanggah, Begini Caranya

PPPK 2023 yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, dapat mengajukan sanggahan.

Baca Selengkapnya

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

6 Oktober 2023

Kementerian: Anak Pelaku Pidana, Termasuk Perundungan di Cilacap, Berhak Dapat Pendidikan

Anak yang berhadapan dengan hukum sebagai pelaku tindak pidana tetap berhak mendapatkan pendidikan, tak terkecuali anak yang jadi pelaku perundungan.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

15 September 2023

Masih Penyesuaian, Bayi Tertukar di Bogor Terkadang Rewel Cari Ibu Asuhnya

Dua bayi tertukar di Kabupaten Bogor masih menyesuaikan pengasuhan dengan orang tua biologis.

Baca Selengkapnya

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

13 September 2023

KemenPPPA Sebut Anak-Anak di Pulau Rempang Panik, Takut, dan Kemungkinan Trauma

Sebelas anak dilarikan ke RSUD Batam karena terkena gas air mata saat bentrokan antara warga dan polisi terjadi di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

26 Agustus 2023

Kasus Bayi Tertukar di Bogor 99,9 Persen Valid, Polisi: Kami Tunggu Laporan Ortu

Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap melalui hasil tes DNA

Baca Selengkapnya

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

11 Juli 2023

Cegah Dampak Berkepanjangan, Psikologis Anak Saksi Bunuh Diri di Rel Diminta Diperiksa

Kemen PPPA meminta Pemda memeriksa sejauh mana dampak psikologis peristiwa bunuh diri di rel terhadap anak-anak yang menyaksikan.

Baca Selengkapnya

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

18 Februari 2023

Alasan KemenPPPA Tak Dukung Childfree

KemenPPPA mengaku tidak sependapat dengan pandangan tidak menginginkan keturunan atau childfree. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

7 Februari 2023

Kasus Penculikan Anak Meningkat Awal 2023, Apa Lagi Selain Penculikan Malika?

Kasus penculikan anak bertambah lebih banyak pada awal 2023. Total 28 kejadian terjadi sepanjang awal tahun ini.

Baca Selengkapnya